Alih-alih naga yang dapat dilihat oleh Elia, kabut bergerak semakin dekat dengannya. Warna putih susu yang baru diperas itu membuat Elia benar-benar kehilangan jejak naga. Kabut semakin dekat dan semakin menutupi jarak pandangnya.
Sial! aku jadi tak bisa melihat apapun!
Elia mengibaskan tangannya ke atas. Tak ada yang terbelah atau terbuka jalan agar dia bisa melihat ke langit.
Apa kabut bisa seperti ini? kenapa mereka sangat … aneh, tidak seperti kabut biasa.
Pikiran Elia bergejolak memikirkan kemungkinan yang sedang dihadapinya. Bahwa masalah sebenarnya bukan naga itu melainkan kabutnya. Elia mulai panik lagi. Dia memalingkan wajahnya, berharap bisa melihat sesuatu di balik badannya, tapi tidak. Dia terkurung oleh kabut putih.
"Oh, tunggu! tunggu dulu! aku tak mau seperti ini!"