Unduh Aplikasi
39.55% Pendekar Pedang Pencabut Nyawa / Chapter 161: Kesetiaan yang Patut Dipuji

Bab 161: Kesetiaan yang Patut Dipuji

Berpikir sampai ke situ, tanpa terasa bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Dia tidak berani membayangkannya terlalu jauh. Karena menurutnya, hal itu hanya akan membuat kerugian kepada dirinya sendiri.

Setelah sepuluh orang persilatan tadi telah lewat dan tidak terlihat lagi bayangan tubuhnya, Raka segera keluar dari tempat persembunyian. Dia kembali melakukan pergerakan.

Tubuhnya terus berkelebat seperti halnya sukma gentayangan. Entah berapa lama waktu yang lewat, namun dirinya baru menyadari bahwa saat ini ternyata sudah malam. Bulan sudah berada tepat di atas kepalanya.

Itu artinya, saat ini tengah malam.

Keadaan di sana mulai sepi. Raka menyelinap ke tempat-tempat aman agar dirinya tidak menemukan rintangan di tengah perjalanannya.

Beberapa kejap kemudian, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sudah tiba di halaman utama. Di depan sana, kira-kira dalam jarak sepuluh tombak, terlihat ada pintu gerbang setinggi dua tombak. Pintu gerbang itu terbuat dari kayu jati pilihan.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C161
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk