Unduh Aplikasi
84.1% Nisekai / Chapter 164: Cemas

Bab 164: Cemas

Elisa mengerti apa yang Fadil maksudkan. Peri itu, hanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti. Sesuap demi sesuap makanan, masuk ke dalam mulut mereka semua. Kelezatan makanan, mulai mereka rasakan pada setiap gigitan. Jam dinding terus berdetak, seolah menjadi saksi percakapan mereka berempat. Setiap kali dia mengunyah makanan, dia tertunduk lesu. Kedua matanya tak berkedip memikirkan Sang Ayah.

Perlahan, dia berhenti mengunyah makanannya lalu meletakkan piring masih tersisa nasi separuh di atas lantai. Sarah, Luna dan Elisa terdiam memandanginya dengan cemas. Mereka bertiga perlahan ikut berhenti menikmati makan malam.

"Ada apa sayang, kenapa makananmu tidak dihabiskan?" tanya Luna, gadis berambut putih memandanginya dengan cemas.

"Aku sangat mencemaskan ayah. Melihat para bajingan di tempat ayahku bekerja, membuatku tidak tenang," jawab Fadil memandang mereka bertiga tepat dihadapannya.

"Aku juga mencemaskan ayah. Jadi apa rencanamu, sayang?"


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C164
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk