Sepasang suami istri, saling berpelukkan dengan penuh kemesraan. Suasana hening di waktu senja, merupakan momen yang pas melepas rasa lelah. Namun tidak lengkap rasanya, tanpa adanya putri semata wayang mereka. Begitu juga dengan Luna, kini duduk di teras depan seorang diri sembari menatap langit senja.Dia mengenakan baju singlet putih dan celana pendek coklat sejengkal di bawah lutut.
Rasa rindu, membuat ikatan keluarga kembali terjalin tanpa mereka sadar. Ingin rasanya, Luna kembali pulang ke rumah. Namun ia selalu teringat, sifat papahnya di masa lalu membuatnya enggan untuk pulang. Tidak berselang lama, Fadil dan Sarah berjalan keluar lalu dia mengambil bangku dan duduk berhadapan dengan mereka berdua. Sarah duduk di sampingnya, menatap raut wajah sedih sahabatnya. Gadis itu ingin tau, apa yang sedang ia pikirkan sekarang.
"Ada apa Luna? Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Sarah sembari menggenggam lengan kirinya dengan intonasi yang lembut.