"Aku tahu jika ditanya dimana letak hati pasti tak akan ada yang menunjukkannya dengan benar. Hanya saja manusia itu ingin selalu memegang dadanya jika mengucapkan cinta. Hal seperti ini sama denganku, Bella. Saat merencanakan masa depan yang entah seperti apa wujudnya hanya ada keluarga kita dan ... kamu di dalamnya."
-
Sejatinya sejak awal manusia hanya bisa merencanakan tetapi Tuhan lah yang akan menentukan. Padahal Bella akan pulang di akhir nanti saat sudah melewati setidaknya satu semester di asrama. Tetapi papa Dimas mendadak sakit, Bella sudah menebak hal ini akan terjadi cepat atau lambat.
Bagaimana gak terjadi jika papa menjadi sedikit memaksakan diri saat diangkat menjadi kepala keluarga besar? Tanggung jawab yang papa pikul tak semerta-merta hanya mainan saja. Itu bisa membuat beban dan menambah sakit di kepala siapa saja.