Unduh Aplikasi
39.01% Bunga Menari / Chapter 103: Hangatnya Sebuah Kecupan

Bab 103: Hangatnya Sebuah Kecupan

Entah apa yang sedang ada dalam benak kak Riki saat ini. Yang jelas sejak semalam aku menolak gagasan tinggal di rumah papa dan malah menangis dia jadi sering menatapku tajam. Tahu kok, aku cukup mengetahuinya bahwa itu adalah bentuk pemberontakan tak kasat mata saja.

Suamiku tak berani membujuk lebih hingga dia berakhir dengan begini. Hihi, bukankah dia begitu menggemaskan saat ini?

"Nggak berangkat?" tanyaku yang melihatnya masih berleha-leha di sofa ruang tamu kami.

Er ini bukannya aku menyuruhnya untuk bekerja tiada henti ya. Aku murni bertanya mengapa kak Riki yang sudah selesai sarapan sejak tadi namun mandi saja dia enggan. Jika ucapannya semalam benar jangan bilang kalau saat ini kak Pras dijadikan tumbal olehnya.

Membayangkan kak Pras menggerutu dan mengumpat sambil menyebutkan namaku, maka aku pun meringis. Coffe shop memang biasanya bukan di jam sepuluh pagi. Namun kak Riki bersaudara (maksudku dengan lima temannya) selalu saja berangkat lebih awal.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C103
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk