Bab 48: 22
***
Hikaru berada dalam rumahnya yang selalu sama. Sepi dan Gelap.
Tanpa ada seorangpun.
Hikaru kembali tenggelam dalam kebohongannya, berjalan di lorong gelap yang tidak pernah berdasar.
Sama seperti mimpinya.
Namun , jauh lebih baik karena disini tidak ada siapapun yang dikenalinya.
Tidak ada yang akan menyakitinya.
Hikaru mungkin sudah terlalu lelah, dan mulai mengabaikan dirinya sendiri.
Mengabaikan semua hal yang terjadi, dan memilih terus berada dalam kebohongannya. Hikaru tidak sendirian, ada Hikaru yang 'lain' yang ada disini.
Selalu menemaninya.
Kepribadiannya Ganda yang mungkin dibentuk Hikaru agar Hikaru tidak perlu terluka lagi, Dia tidak lah jahat.
Karena Hikaru lebih mengetahuinya.
Dia berjalan di sampingnya, sesekali berusaha menghadangnya dengan wajah senyuman yang bahkan sudah Hikaru lupakan, bayangannya yang sama sama tidak memiliki wujud, dan Hikaru juga melupakan dirinya sendiri.
Mungkin karena Hikaru terlalu takut untuk mengetahui tentang kebenarannya dan memilih untuk menyembunyikan semuanya, dalam sebuah kebohongan tiada akhir.
Hikaru benar benar bermasalah.
Hikaru tidak ingin melukai dirinya sendiri dan memilih untuk bersembunyi.
Sampai kapan ini akan berlanjut-?
Kapan semuanya akan berakhir-?
Pertanyaan tanpa memiliki jawaban.
***
Hikaru beranjak keluar dari kamarnya, melihat ayah dan ibunya yang akan keluar negeri selama beberapa bulan.
Tidak ada perasaan apapun.
Hanya hambar, Hikaru hanya diam saat mereka mengusap kepalanya.
Tangan yang sudah melukainya dan membuat luka yang tidak terhapus kan.
Dunia Hikaru selalu sama, hitam dan putih. mungkin sejak Hikaru menyadari, kalau dunia nya seakan membencinya.
Membuat Hikaru melupakan warnanya, Membuat Hikaru melupakan semuanya dan memilih selalu berbohong, hidup dalam kebohongan akan kehidupannya.
Hikaru bahkan tidak ingin tau lagi, kapan semuanya akan berakhir.
Hikaru ingin melupakan semuanya.
Hikaru hanya diam, hingga mobil ayah dan ibu yang tiba tiba terlihat aneh.
Kazuya yang hanya berdiri tidak jauh disana, dengan wajah datarnya. Hikaru bisa melihatnya, Kazuya melakukannya.
Kenapa-?
Hana tersenyum disana, saat Hikaru mendekatinya. Hana ternyata ada disana, ayah dan ibu ternyata ingin membawanya pergi dan meninggalkan Hikaru yang sudah hancur disini.
Bersama dengan Kakaknya.
Hikaru hanya diam disana, tanpa mengatakan apapun. saat Hana tiba tiba saja menariknya, dengan wajahnya yang terlihat begitu hancur.
Hikaru bisa mendengarkan bunyi mobil yang mulai terdengar aneh karena sudah menabrak pohon, Ayah dan Ibu yang terlihat tidak bergerak disana.
Hana tersenyum pada Hikaru, menarik Hikaru menuju ke kehancuran itu.
Ah, Apa semuanya akan berakhir-?
Kazuya juga hanya diam disana, seolah mengetahui semuanya.
"Hikaru... ikutlah dengan ku.." bisik Hana, Wanita yang membuat Hikaru merasakan cinta dan membuat Hikaru merasakan kehancuran kehidupannya.
Hikaru sudah terbiasa, lagipula semuanya sama saja. semuanya akan selalu sama saja, tidak akan berakhir.
Apa semuanya akan berakhir-?
Kehidupannya yang penuh dengan kebohongan belaka ini--?
Apa pada akhirnya Hikaru bisa lepas, dan melupakan segalanya-?
Hikaru membulatkan matanya yang sejenak merasakan secercah kehidupan, saat kepribadian ganda yang hanyalah bayangan hitam itu mendorong nya dari tempatnya, seraya tersenyum, perlahan mengatakan sesuatu, dengan darah yang perlahan mengalir dari bibirnya.
Hikaru mengerjapkan matanya, melihat bayangan hitam yang berupa dirinya.
Penuh dengan warna, Tersenyum disana, kepribadian ganda tidak sepenuhnya jahat, ada kalanya dia hanya menginginkan kebahagiaan mu meksipun keberadaan mereka tidak berharga dan tidak akan pernah ada.
"Berbahagialah Hikaru,.. Carilah Kebahagiaan mu dan Lupakan lah aku"
Byar!
Suara mobil yang terdengar keras, membuat kembang api panas yang perlahan melelehkan semuanya, dan Hikaru merasakan tubuhnya terlempar, dan semuanya terasa semakin berwarna, warna yang menyilaukan, Hikaru bisa merasakan sakitnya tubuhnya yang terbentur sesuatu yang membuat Hikaru perlahan-lahan mulai mengerjapkan matanya dan masuk dalam kegelapan tanpa batasnya, dan semua yang terjadi perlahan mulai menghilang sedikit demi sedikit, dan tidak ada lagi yang tersisa. sedikitpun.
Melupakan segalanya.
Termasuk dirinya sendiri.
Menyelamatkan dirinya dengan kebohongan, Dari kebenaran yang sangat menyakitkan, semua kejadian menyakitkan yang membelenggunya.
Lebih baik melupakan semuanya.
Agar tidak kesakitan lagi.
Apakah akhirnya dia sudah lepas-?
Kenapa... rasanya begitu hambar dan Hikaru tidak dapat merasakan apapun lagi, Rasa Sakit maupun Kebohongan.
***
seseorang yang pucat beranjak keluar dari rumahnya selama bertahun-tahun.
Tersenyum hambar saat melihat mobil yang sudah hangus disana, mengelus pelan surai lembut milik adiknya yang tertidur disana, dia perlahan mengambil silet yang selalu menemaninya.
Perlahan mengirisnya di pergelangan tangannya, "Semuanya Berakhir.."
Katanya sebelum terjatuh, dan silet yang perlahan mulai bergulir. darah yang perlahan mulai menetes, membasahi dan manik mata yang tidak bersinar lagi, Semua Kebohongannya pun berakhir.
Kazuya mendekat disana, menatap dalam diam orang-orang yang sudah terbaring disana, karena perbuatannya.
Kazuya menarik Hikaru, mengendong nya dalam pelukannya, saat darah yang perlahan mengalir membasahinya.
Membuat Kazuya kesakitan, semua yang dilakukannya adalah demi Hikaru.
Agar Hikaru bisa melupakan segalanya, Kenapa rasanya begitu menyakitkan-?
Kenapa..Begitu menyakitkan-?
Saat semuanya berakhir, saat semuanya hanyalah Sebuah Kebohongan belaka.
Siapa yang sebenarnya diselamatkan-?
Hikaru atau bukanlah siapapun-?
***
End
— Tamat — Tulis ulasan
Status Power Mingguan
-- Peringkat
Power 
-- Power
stone