"..."
Setiap hari Hikaru berharap dalam mimpinya dapat menemukan sesuatu tentang dirinya. Kebenaran tentang dirinya. Siapakah Hikaru sebenarnya-?
Setiap Hikaru memejamkan matanya berharap dapat menemukan ingatannya yang menghilang. Dan setiap kali Hikaru membuka matanya kembali, Hikaru hanya akan mendapatkan kenyataan yang tidak pernah di ketahui nya.
Kenyataan yang asing.
Hanya ada ruangan gelap dimana tidak apapun didalamnya dan rasa sakit akan menyerangnya terus menerus hingga Hikaru perlahan mulai melupakannya.
Demi tidak merasakan rasa sakit itu. Hikaru pun mulai mengabaikannya.
Hikaru masih ingin mengingatnya, Bangun di rumah sakit tanpa bisa mengingat apapun, Sejujurnya Hikaru merasa tidak adil. dengan orang-orang yang sebelumnya berharga bagi dirinya. dan sekarang dengan mudahnya Hikaru melupakan semuanya, dan bahkan tidak bisa mengingatnya sama sekali. Jauh di dalam dirinya, Hikaru merasa bersalah.
Siapakah dirinya-?
Kenapa Hikaru berakhir di rumah sakit-?
Kazuya, salah satu sahabatnya yang sejak awal bersama dengannya.
Hikaru merasa tidak enak untuk mengatakannya, karena Sebelumnya Kazuya sudah bersusah payah untuk berada di sisinya. Seperti sedang menyembunyikan sesuatu dan Hikaru tidak ingin membuat Kazuya merasa kesakitan ataupun bersalah karenanya.
Kazuya selalu terlihat bersedih, meksipun Kazuya tidak pernah mengatakannya, entah kenapa Hikaru bisa mengetahuinya. dibalik senyuman dan tingkah ramah Kazuya, Kazuya seperti sedang merasa bersalah dan mencoba untuk menebusnya. Kazuya tidak pernah mengatakan apapun tentang dirinya ataupun kenangan masa lalu sebelum Hikaru berada disini. sejak mengetahui kalau Hikaru hilang ingatan, Kazuya tidak mengatakan apapun lagi.
"Kazuya, apa yang kau sembunyikan dariku-?" bisik Hikaru pelan. menatap dirinya yang berada di kasur rumah sakit, Hikaru ingin mengetahuinya segala sesuatu tentang dirinya namun Hikaru harus mengabaikannya. karena tidak ingin Kazuya terluka karenanya.
***
Kazuya berkunjung seperti hari hari biasa. Hikaru menghitung setiap kali dia menghabiskan waktunya disini dan memandangi pemandangan yang selalu sama. pakaian yang selalu sama, dan suasana sepi yang sangat biasa. Hikaru terbiasa sendirian, tidak ada siapapun.
Hikaru hanya diam, dengan wajah tanpa senyumannya. memandangi jendela satu-satunya dikamar itu, suara burung berkicau dan banyak anak anak yang saling bermain. dengan keluarganya, dan Hikaru hanya sendirian disini. Hikaru diam, memandangi dengan kedua mata hitam. didalamnya terdapat sebuah kebebasan yang didambakan.
Kapan dia bisa keluar dari sini-?
setiap hari Hikaru berpikir tentang itu, dan mendapatkan jawaban tidak pasti. Suara pintu diketuk, dan Kazuya datang. Hikaru tersenyum lebar, menyambut kedatangan sahabatnya itu. Hanya Kazuya yang datang kepadanya, dan setidaknya membuat hari hari Hikaru tidak terasa begitu sepi. Setidaknya, ada yang merindukan dirinya. Kazuya.
meksipun hanya Kazuya saja. Hikaru merasa bahwa dirinya juga berharga.
"Pagi Hikaru" sapa Kazuya, duduk di kursi yang selalu sama. Kazuya tidak pernah tau, betapa Hikaru begitu senang dengan kedatangannya. Bahwa Kedatangan Kazuya membuat ruangan yang selalu sepi dan sama ini terasa berwarna. dan setidaknya membuat Hikaru tidak kesepian. ada seseorang yang mengingatnya, dan itu Kazuya.
sahabatnya.
mungkin, Hikaru tidak mengingat apapun tentang dirinya dan kenangan masa lalunya. mungkin saja, Kazuya adalah sahabatnya atau mungkin Kazuya hanyalah berbohong hanya untuk membuat Hikaru tidak berkecil hati karena tidak mengingat apapun. Hikaru tau, betapa dirinya tidak punya siapa-siapa. sampai sekarang, hanya Kazuya yang selalu bersamanya. Tidak, ada yang pernah datang kemari dan setelah kepergian Kazuya ruangannya akan tetap sama. sepi dan putih, warna yang hampa dan membuat Hikaru merasa bosan, Hikaru mengharapkan sebuah kebebasan. harapan yang sama untuk seseorang yang selalu terkurung.
"Apa kau mengharapkan sesuatu Kazuya?" tanya Hikaru tiba-tiba, dan memandangi jendela luar dengan kedua mata hitamnya yang begitu kelam.
"Maksudmu?" , Hikaru menutup matanya. merasakan infus yang dengan perlahan memberikan nutrisi padanya. selimut putih yang menutupi dirinya, dan Hikaru selalu berada di atas kasur dengan kepala yang memakai perban, dan satu matanya yang terluka.
mungkin Hikaru tidak akan bisa melihat lagi. Hikaru sudah menerimanya. lebih tepatnya Hikaru terpaksa untuk harus menerima semuanya, Hikaru harus menerima mau tidak mau , suka atau tidak suka. karena Hikaru tidak bisa melakukan apapun, selain terus menerus menjalaninya. meksipun Hikaru berharap kalau semua hal yang dia jalani hanyalah sebuah mimpi.
bahwa di suatu tempat, dia sedang bersama dengan keluarganya dan hidup layaknya anak anak biasa. bukan bangun di rumah sakit, tanpa bisa mengingat apapun. Namun, berapa kali pun Hikaru membuka matanya. Hikaru hanya bisa mendapati sebuah kenyataan. kenyataan yang seakan menghancurkan segala mimpinya.
dan Hikaru perlahan mulai menerima nya. meksipun semuanya terasa ganjil.
Tentu saja, Hikaru bangun tanpa siapapun. tanpa ingatan apapun, dan berada di kasur rumah sakit. hingga saat ini, Hikaru masih memendamnya dan tidak mengatakan apapun. karena Hikaru tau, kebenaran yang akan di alaminya akan jauh lebih menyakitkan.
Kebenaran tentang segalanya. tentang dirinya, Dan Kazuya yang mengetahui segalanya. Hikaru menatap ke arah Kazuya, yang terlihat sangat tampan. Hikaru masih tidak percaya, kalau Kazuya adalah sahabatnya. semuanya hanyalah hitam putih, ingatan Hikaru hanyalah kegelapan. dan Hikaru terjebak didalamnya, tidak ada siapapun. tidak ada apapun, setiap kali Hikaru berusaha mencarinya maka Hikaru akan merasakan kesakitan luar biasa yang membuatnya hancur.
dan Hikaru lagi-lagi tidak bisa mengetahuinya dan hanya berdiam dalam kegelapan itu. tanpa bisa mengetahui apapun, dan tidak bisa bergerak. Hikaru hanya diam, tidak bereaksi apapun. karena Hikaru juga tidak mengetahui tentang dirinya. bisa jadi, dirinya hanyalah sebuah kebohongan. dirinya yang sekarang, hanyalah sebuah kebohongan yang dibuat olehnya. dan Hikaru, merasa hidup dalam ribuan kebohongan. Hikaru tidak mengenal dirinya sendiri.
sebenarnya siapakah dia-?
apa yang dilakukannya-?
setiap kali melihat Kazuya, Hikaru hanya diam. Hikaru tidak ingin membuat Kazuya sedih karena dirinya, makanya Hikaru hanya terus tersenyum. dan bertingkah seolah semuanya baik baik, meskipun sebenarnya tidak begitu.
tidak ada yang baik baik saja.
"aku mengharapkan sesuatu Kazuya, apa suatu hari nanti aku bisa mengetahui tentang diriku sendiri?" tanya Hikaru menatap kedua mata emerald hijau Kazuya yang begitu indah. Kazuya hanya tersenyum, Hikaru tau senyumannya hanyalah kebohongan.
"tentu saja Hikaru, suatu saat..kau akan mengetahui nya. menurutku lebih baik kau seperti ini saja Hikaru.., lebih baik.."
""kau tidak mengetahui apapun"" aku tau apa yang kau pikirkan Kazuya..aku bisa melihatnya, bahwa Kazuya tidak menginginkan agar aku mengingat apapun, tentang kebenaran diriku dan tentang diriku sendiri. senyumannya terlihat begitu menyedihkan hingga Hikaru tidak ingin menyakitinya. terlalu menyedihkan untuk bisa di katakan.
"kau seperti ini saja, kau tidak perlu terburu-buru Hikaru.." seru Kazuya seraya tersenyum tipis. Hikaru hanya tersenyum lebar, menyembunyikan segalanya di baliknya. Hikaru adalah cahaya, sebuah cahaya yang menginginkan kebahagiaan bagi siapa pun. bukan kebahagiaan dirinya.
"benar juga, Kazuya... aku harap suatu hari nanti aku mengetahuinya. dan aku bisa keluar dari sini..." seru Hikaru dengan rambut hitamnya yang perlahan bergoyang pelan. rambut hitam panjang yang terlihat berantakan, sudah berapa lama Hikaru terkurung disini-? kedua mata hitam Hikaru yang begitu kosong, seperti terbiasa dengan semuanya.
Dalam semua kebohongan ini--?
Hikaru terjebak didalamnya.
dalam Kebohongan Dirinya Sendiri.
***