Unduh Aplikasi
65.2% Re Life In Anime World / Chapter 177: 177.) Back

Bab 177: 177.) Back

Ku antar Amagi ke rumahnya, lalu aku sendiri pulang ke rumah ku.

Cklek.

"Kamu ini sebenarnya main kemana Haruka kun" tanya ibu di balik pintu ternyata

"Main di rumah Amagi, rivew materi tes olimpiade ku" balas ku

"Hmmm, tidak ada hal hal mesum kan?" tanya ibu

"Tidak bu" balas ku (kan gak mungkin jujur juga)

"Huh, ibu tidak bisa tidur semalam, acara menginap itu ide mu atau Chika?"

"Ide ku, maaf membuat ibu khawatir, inu tidur saja, urusan sarapan beli saja nanti"

.

.

.

.

Di sekolah jam 7 pagi.

"Wasaap bruh, lolos ke nasional gw" ucap ku pada teman sekelas ku

"Sial jangan ingatkan itu, aku kesal saat ini" kata Miyuki

"Keren!!" ucap Fujiwara

.

"Amagi tidak masuk?" tanya ku

"Katanya ia kelelahan" balas Siswi B

"Hayo kamu apakan Amagi sekarang Haruka kun" tanya Fujiwara

"Tidak ku apa apakan, sudah sana kembali ke meja mu, guru akan datang"

.

Semua guru yang mengisi kelas ku menginap aku selamat padaku sebab aku berhasil lolos ke nasional.

.

Setelah istirahat pertama aku langsung gas ke perpustakaan.

Sekarang hanya sisa 14 siswa siswi di sana, di tambah aku jadi 15.

Karena ini belajar dengan tujuan nasional, guru pembimbing langsung hadir untuk melakukan pelatihan pada peserta yang lolos.

.

Duduk di depannya Bu Renai. (Guru matematika kelas 3)

"Kamu sudah mempelajari buku yang ibu share di wa mu Haruka kun?" tanyanya

"? Ada?" aku bingung

"Ada, pasti kamu belum mempelajarinya ya, baiklah tidak masalah, kita belajar hanya dengan latihan dan latihan, sebab kejar materi juga tidak mungkin cukup, ini kerjakan" suruh Bu Renai

Ku terima kertas sebanyak 200 lembar, bolak balik lagi tulisannya.

"Bu, ini di kerjakan berapa?" tanya ku

"Hari ini selesai"

"Baik"

.

Aku mengerjakan sementara Bu Renai melihat caraku.

"Kamu tidak menggunakan rumus untuk soal susah itu?" tanya Bu Renai

"Tidak, aku melogika jawabannya, sebab jika bisa di logika bisa menghemat waktu juga"

"Menarik, lanjutkan saja, ibu mau ke kelas dulu, nanti ibu kembali jam 10.30"

"Oke"

.

.

.

Jam 10.30.

Ku tinggal tidur soal di depan ku.

"Haruka kun, bangun, sudah selesai berapa?" tanya Bu Renai

"Baru 45 Bu, soal berikutnya aku tidak tau caranya" balas ku

.

Bu Renai mengecek hasil kerja ku.

12/45 yang benar.

"Kamu serius mengerjakan ini Haruka kun?" tanyanya

"Serius bu, tapi soalnya yang bercanda, maaf jika aku belum maksimal, aku agak sakit saat ini" alasan ku

"Langsung ke uks saja jika tidak enak badan" suruh Bu Renai

"Boleh pulang saja bu, biar aku ada yang merawat juga" aku menawar

"Baiklah, minta surat izin bk, katakan ibu yang mengizinkan"

"Oke bu, saya permisi dulu"

.

Dapat izin, langsung gas ke rumah ku.

"Kenapa pulang cepat sayang?" tanya ibu di warung

"Aku di berikan izin belajar mandiri di rumah bu" balas ku

"Ya sudah sana belajar, semoga kamu juara nasional"

"Oke bu"

.

Di rumah, buka ps 6 lalu main.

.

Jam 12 siang.

"Haruka kun, makan siang dulu" ucap ibu dari luar kamar

"Oke bu"

Ps di matikan lalu pergi makan siang dulu.

"Nanti Liu Sachi dan Moe apa akan datang?" ibu bertanya saat makan

"Hari ini mereka bertugas di perusahaan, mereka bersama ku minggu depan"

"Owh"

"Warung sekarang ramai atau sepi bu?" tanya ku

"Lumayan ramai, banyak anak sd yang mampir juga"

"Apa perlu cari pegawai?"

"Tidak usah, penghasilan warung tidak banyak, jadi jangan dulu"

"Ya sudah, maaf ya bu aku tidak bisa membantu, kerja ku sudah sibuk" ucap ku

"Tidak masalah, kamu memberikan ibu kerja, kamu fokus saja kerja mu dan ibu fokus mengurus warungnya, tidak perlu minta maaf" kata ibu

.

.

Jam 3 sore, ku datangi rumah Amagi.

"Ada apa Haruka kun?" tanya Amagi

"Kamu tidak masuk sekolah kenapa?" tanya ku

"Aku kelelahan, kaki ku juga nyeri"

"Karena aku?"

"Iyalah siapa lagi jika bukan kamu, btw aku itu makanan untuk ku?" tanya Amagi sambil melihat rantang di tangan

"Iya, kamu sudah makan?"

"Belum"

.

Makan di dalam.

"Kakak mu kapan kembali?" tanya ku

"Kembali ke sini atau kembali ke rumah keluarga ku?"

"Kembali ke sini"

"Ia bisa sewaktu waktu, namun kurasa saat awal bulan mungkin" balas Amagi sambil makan

"Owh"

.

.

Skip tanggal 1 April.

OSN matematika di Tokyo.

"Semoga lolos ya tuhan" doa ku

.

Jam 8 masuk ruangan.

Jam 8.30 mulai mengerjakan.

250 soal dengan waktu 2 jam 30 menit.

.

Set set set whuss.

2 jam 29 menit pekerjaan ku selesai.

.

Jam 12 keluar ruangan.

"Aman Haruka kun?" tanya bu Renai

"Aman, semoga lolos" ucap ku

.

.

.

Jam 3 siang pengumuman.

92 peserta menunggu hasil dengan dagdig dug.

"Juara tiga, Yume Amano dari prefecture Hokkaido selamat!!!"

Whoaaaaaa!!!!! Teriak pendukungnya.

.

"Juara dua, Serizawa, dari Prefecture Miyagi!!!"

"Ah sial kenapa belum tembus!!" teriak Serizawa

.

Juara pertama.

"Haruka Hamiya, dari prefecture Tokyo, selamat, anda berhasil menjadi perwakilan Tokyo ke Olimpiade Sains Matematika internasional di Australia!!!"

Jantungku seperti berhenti berdetak.

Puggg

Semua guru yang ikut memeluk ku.

"Menang!!!!!!" teriak Bu Renai

"Whooooo Shuchiin!!!!!" teriak guru lain

"Australia!!!" teriak ku

.

Perolehan Poin.

Haruka Hamiya 701

Serizawa 698

Amano 697

Rank 4 695

.

.

Terendah

Rank 92 549

.

.

Jadilah aku pembimbing intensif di luar sekolah, kali ini yang membimbing malah langsung profesor Matematika Universitas Tokyo.

Pelatihan selama 15 hari, serta karatina.

Melatih pemahaman bahasa inggris, pemahaman matematika tingkat lanjut, dan tentunya attitude.

.

Tanggal 1 Mei di Australia.

"Mantap, cuma karena belajar bisa sampai sini" ucap ku

"Hahaha, perjuangan tidak mengkhianati hasil Haruka" kata Taka (Profesor pembimbing ku)

"Boleh jalan jalan?" tanya ku

"Tentu, kamu perlu adaptasi dulu agar kamu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan di sini"

Jalan jalan sambil foto foto.

Ku vid call juga Amagi dan ibuku agar mereka tau juga keadaan di sini.

.

"Prof Taka, bisa tolong fotokan diriku dengam background gedung tinggi itu?" tanya ku

"Sinikan kamera mu"

Ku serahkan kamera.

Cekrek cekrek!!

.

.

.

Di hotel jam 7 malam.

"Halo Bu Mina ada apa?" tanya ku

"Aku tak ingin merusak liburan mu, namun disini aku ada masalah" ucapnya

"Ada apa?"

"Sao bulan depan 2 buku yang terbit, kamu bisa menghandel?"

"Deadline?" tanya ku

"15 sama seperti biasanya"

"Emmm aku tesnya kan tanggal 15, di undur tanggal 20 apa bisa?"

"Tidak mungkin, pemasaran tanggal 1 Juni di tiap toko, jika tanggal 20 penyerahan perusahaan baru mencetak tanggal 22 paling cepat, saat ini pre order sudah tembus 120 rb copy per buku, kami tidak mungkin bisa mencetak sekaligus juga dalam satu hari, lalu pengiriman juga" kata Bu Mina

"Huhh, kirimkan novelnya akan langsung ku mulai penggarapnya"

"Nah gitu kan oke" kata Bu Mina

.

Ku kerjakan job itu tiap malam, sementara paginya ku gunakan untuk belajar.

Tanggal 14 gambaran dua buku baru selesai.

Tanggal 15 mulai tes.

"Fokus dan jangan minder" ucap Profesor Taka

"Oke Prof, doakan saya"

"Tentu ku doakan, kamu mewakili Jepang, jadi berusahalah sebaik mungkin"

.

.

.

Masuk ruangan bersama dengan peserta lain.

"You from Japan?" tanya peserta dari Italia

"Yes you right" balas ku

"Goodluck to you"

"You too" balas ku

.

Jam 9 pagi mulai mengerjakan.

Gila Gila an soal matematikanya.

"Hmmm untung tau bahasa inggris" pikir ku

Aturan, betul 1 salah - 3, tidak di jawab - 5, nilai maksimal 250.

Log jsjehehsususbb

"Tulisan apa ini, angka saja sampai jadi huruf" pikir ku setelah membaca soal

.

Jam 12 keluar ruangan.

"Bisa semua Haruka?" tanya profesor

"Tidak, aku lepas 40 soal sepertinya prof, tapi tetap ku jawab tebakan"

"Ah itu terlalu banyak, semoga saja kamu masih ada kesempatan"

"Umm" balas ku

.

Tanggal 17 Mei pengumuman.

Acara di gedung besar dan tertutup.

Di mulai dengan sambutan, lalu pengumuman hasil.

"Juara tiga, Alex Andreas dari Inggris, dengan poin 148 selamat!"

Yang terpanggil menangis haru.

.

"Juara dua, Luck Rushi dari India dengan poin 153 selamat!!!"

"Whooo juara duaa!!!!" teriak yang di panggil

.

"Kamu yakin kan 200 soal benar?" tanya profesor padaku

"Ya semoga saja" balas ku

"Hmm kamu remaja yang unik Haruka, mari berdoa bersama"

.

"Juara pertama, Jepang yang di wakili Haruka Hamiya, dengan poin 210 poin, selamat!!!!!!" teriak mcnya

Penduduk Jepang langsung bersorak!!!!

"Horeeee manangg!!!!!!!!!" teriak ku

"Selamat!!!" teriak profesor sambil memeluk ku

"Terima kasih Prof atas bantuan mu selama ini!!!"

Air mata haru ku keluar, aku sangat bahagia.

.

Aku maju ke panggung untuk menerima hadiah, bersama dengan 2 juara lain.

Hadiah:

1. Mendali Emas

2. Kalung bunga

3. Sertifikat

4. Uang sebesar 3,5 juta dolar

.

Setelah hadiah ku terima foto bersama dulu.

Terakhir sebelum aku turun, aku di tanya tanyai dulu.

.

.

.

Selesai dari acara itu pun aku langsung di wawancara oleh stasiun tv Tokyo.

.

.

.

"Jadi artis" itulah kata yang cocok untuk ku sekarang ini

.

Esoknya pergi jalan jalan untuk cari oleh oleh.

Beli baju beli makanan khas dan pastinya juga beli pernak pernik asal sana.

Tanggal 25 kembali ke Jepang.

.

Sampai di bandara Tokyo aku langsung di sambut oleh pemimpin Tokyo dan menteri pendidikan.

Mereka memberikan selamat dan bingkisan.

.

Tanggal 27 aku mulai di undang undang ke stasiun tv untuk wawancara, serta ada yang mengundang ku untuk di wawancara di channel youtube.

.

Tanggal 15 Juni barulah ketenaranku menurun.

Di rumah ku, tepatnya di meja belajar.

Note : Haruka ikut Ujian kenaikan kelas susulan mulai besok.

"Akhirnya bisa sekolah dengan jenak" ucap ku di hadapan Amagi

"Kamu sekarang terkenal jadi wajar, ini mau di lanjut tidak belajar mu" balas Amagi

"Stop saja, aku pusing"

"Hmm ya sudah"

.

Tanggal 1 Juni hari pertama masuk sekolah setelah ujian susulan ku yang bikin eneg.

Note : Haruka ranking 78 dari 460 siswa.

"Penting masih naik kelas" pikir ku

Urusan malu atau tidak (sebab Haruka kan pemegang predikat siswa SMA yang pintar matematika terbaik sedunia saat ini) itu ursan belakangan.

.

Di kelas 3 E, Aku Chika Chika Miyuki dan Kaguya jadi satu kelas.

Pelajaran matematika.

"Haruka maju ke depan jelaskan pada teman teman mu soal materi ini" suruh bu Renai

"Huh, eh, baik bu" balas ku

#Ngenes

.

Pelajaran Fisika.

"Ayo di hitung Haruka, pasti nilai desimal banyak tidak susah untuk mu kan" ucap gurunya

"0,0321255577889999, di bulatkan jadi 0,0321" balas ku

"Betul sekali" kata gurunya

.

Pelajaran bahasa Inggris.

"Debat antara Haruka Hamiya dengan Chika Fujiwara, silahkan maju ke depan"

"Astaga baru masuk satu hari sudah full pelajaran lah" ucap ku dalam hati

Kami berdua maju melaksanakan perintah guru.

.

Jam 2 siang di ruang osis.

Note : pilihan ketua osis sudah di lakukan bulan april, Miyuki masih memegang jabatan ketua.

"Kalian akan melanjutkan kuliah di mana Haruka kun dan Amagi Chan" tanya Fujiwara

"Aku ke Oxford University, aku sudah dapat rekomendasi dan tinggal berangkat April nanti" kata Amagi

Miyuki kaget.

"Aku ke Universitas Shinomiya, di Miyagi, aku dapat undangan beasiswa penuh dan dapat uang saku sekaligus dapat penginapan" balas ku

Fujiwara yang giliran kaget.

"Kenapa pisah?" tanya Kaguya kepo

"Soal pendidikan aku tidak muluk muluk, aku suka langsung bekerja jika bisa, namun ibuku menolak rencana itu, jadi ya aku sekolah saja di Miyagi" balas ku

"Apa Shuchiin University tidak ada beasiswa untuk mu?" tanya Fujiwara

"Ada, namun aku ingin pindah saja, di Tokyo terlalu bising untuk ku"

"Lah, lalu pekerjaan mu?" tanya Fujiwara lagi

"Kontrak ku habis tanggal 1 Juli 2022 jadi aman" balas ku

"Kalian tidak masalah ldr an?" tanya Lino

"Sebenarnya masalah, Haruka ku suruh ikut dengan ku tapi ia tak mau, aku ingin ikut ke Miyagi, orang tua ku jyga tidak mengizinkan, jadi ya terpaksa" kata Amagi

.

"Kalian mau ke mana?" tanya ku ganti

"Shinomiya University juga" kata Kaguya dan Fujiwara

"Sama" kata Miyuki

"Hmm brarti Amagi saja ya yang pisah" ucap Ku

"Hih jahat" kata Amagi

Semuanya tertawa.

.

Selama satu semester ku isi dengan belajar tekun, walaupun aku dapat rekomendasi, aku juga tidak bisa melupakan bahwa passing grade di sekolah ini tinggi juga, jika tidak lulus kan bahaya juga.

Sex dengan Amagi pun di lancar lancarkan, selama tidak mengganggu proses belajar.

.

Januari 2022.

Semua siswa siswi kelas 3 mulai persiapan dengan serius agar bisa masuk ke universitas favorit mereka.

Maret, belajar di gembleng sampai titik darah penghabisan.

Pertengahanan April lulusan.

"Yey lulus" ucap ku bahagia

"Mari berfoto" ajak Fujiwara

"Humm" ucap Ishigami yang mulai menangis sebab ia di tinggalkan oleh kami

"Jangan menangis, kamu menyusulah ke universitas Shinomiya nanti" ucap Miyuki

.

Ckrek

Ckrek

Kenangan semasa SMA memang yang paling indah.

Kelas 3 E, menangis bersama mengakhiri perpisahan menuju ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

"Hahah lihat muka jelek mu itu ketua" ucap ku ke Miyuki

"Jangan di hina, muka ku memang sudah jelek" balas Miyuki

.

.

Tanggal 30 April, kami mengantar kepergian Amagi Chika di bandara.

Ku peluk erat sebelum ia masuk.

"Di betah betahkan di sana" ucap ku

"Kamu di Miyagi nanti jangan kebanyakan tingkah juga, ingat! kamu sudah punya calon istri" ucap Amagi

"Iya iya sayang"

Cuph

Ciuman mengakhirinya.

.

.

Tanggal 1 Juni setelah perpisahan dengan perusahaannya Bu Mina.

Di rumah.

Aku dan ibuku berberes barang barang, sebab besok kami akan pindahan.

Tanggal 2 Juni naik pesawat ke sana.

.

Tanggal 3 prepare barang barang di rumah yang baru ku beli.

Note : rumah di Tokyo Haruka jual.

.

Tanggal 4 melamar pekerjaan di Shinomiya Group di bagian ilustrator novel.

Karena aku melamar secara online, sampai di sana aku cuma tinggal tanda tangan kontrak selama 4 tahun saja.

"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik Hamiya san" kata Yume (pemimpin perusahaan)

"Tentu Yume sama" balas ku

.

Kembali ke rumah jam 11 pagi, lalu ku ajak ibuku ke Restoran Wagnaria untuk makan siang.

"Meja untuk dua orang?" tanya Tachibana Yui

"Iya" balas ku

"Mari ikuti saya"

.

Interior restoran ini sudah berubah, kurasa menjadi lebih berwarna, mungkin mereka mengambil tema kelulusan sekolah.

.

Duduk di meja nomor 23.

"Haruka mau pesan apa?" tanya ibu

"Pesankan saja menu paket sehat bu" balas ku

"Baiklah, ibu juga pesan itu saja"

.

Dua paket sehat datang.

Ada salad, ikan rebus dan ayam rebus, sedikit nasi, sayur tumis, puding, dan minumannya pilih salah satu dari jus yang di sediakan.

.

"Kapan bisa kembalinya ini" pikir ku

.

.

.

Clap.

Pandangan ku jadi gelap.

Clap!!.

"Akhirnya kembali ya tuhan!!!" teriak ku

Aku masuk kembali kerumah Shinomiya ku!!!!.

.

.

"Saki" ucap ku padanya yang sedang duduk di sofa kamar

"Kunaon?" ucap Saki

"Hah?" balas ku

"Ada apa dalam bahasa Sunda, hihihi" kata Saki

"Oh"

.

Aku ikut duduk dulu.

"Ada apa Haruka kun?"

Cuph.

Ku cium dulu pipinya karena sangat sangat kangen.

"Eh kenapa?" tanya Saki tambah bingung

Ku tiduran di pangkuannya.

"Kamu lelah?" tanya Saki

"Tidak" balas ku

Saki geleng geleng kepala.

.

Tidur di pangkuannya sejenak.

.

1 jam kemudian.

"Haruka bangun, sekolah!" teriak Saki

Ku buka mataku.

"Jam berapa ini?" tanya ku

"Jam 6 pagi, buruan bangun, aku tidak bisa pindah jika kamu tiduran di pahaku" kata Saki

"Oh oke oke"

Mandi bersama dengan istriku lagi.

Boing boing.

"Jangan di mainkan Haruka kun, kita akan telat sarapan" kata Saki

"Hehe maaf maaf"

.

Jam 6.40 sarapan bersama dengan keluarga kecil ku dan ada Akira.

"Ayam mau Haruka kun?" tawar Saki

"Mau, dengan kentang sekalian" balas ku

.

Skip

Senin 7 September pukul 7 pagi di sekolah.

Senang rasanya bisa kembali ke kehidupan yang ini.

"Haruka, pinjam pr mu" ucap Hinata

"Ini, adik mu sudah sehat?" balas ku sambil menyerahkan buku Matematika

"Sudah, hutang ku, mulai ku bayar bulan depan ya" kata Hinata

"Ya terserah kamu, aku tidak terlalu mementingkan uang sekarang" balas ku

"Orang kaya mah bebas!!!" kata Tadakuni

"Benar, horang kaya breh" kata Yoshitake

Aku merasa jengkel dengan mereka.

"Aduh aku kesandung" ucap ku, lalu kaki ku angkat agak ke atas

(Air Jordan)

"Asu asu bilang saja mau pamer!!" teriak Yoshi

"Kan orang kaya bebas" balas ku dengan sombong

.

.

Istirahat di gedung olahraga untuk main voli dengan Hinata dan Kageyama.

"Interhigh nanti apa aku masih terpilih jadi pemain inti ya" tanya ku pada Hinata

"Tentu saja masuk, kamu itu ace terbaik se Jepang bung" Tanaka menyaut entah dari mana

"Kelas tiga nanti juga akan main?" tanya ku

"Tentu saja kami main" kata Daichi yang baru datang bersama dengan Asahi dan Suga

"Oper sini Hinata" ucap Suga

Boom!

Hinata memukul bolanya.

.

Jadilah bermain bola voli sejenak.

.

Jam 3 sore, hari pertama latihan klub lagi.

Ku datangi mejanya Saki.

"Kamu tunggu di restoran ya aku latihan voli" ucap ku padanya

"Toko pakaian mu tidak kamu cek?" tanya Saki

"Tolong kamu cekan jika bisa" balas ku

"Cek apanya?" tanya Saki

"Lha kamu menyuruh ku mengecek, apa yang harus ku cek?" balas ku

"Ya kamu kan ownernya, masa kamu lepas tangan begitu saja"

"Ryu san bisa menghandelnya" balas ku

"Tidak, pemimpin itu yang bisa di patuhi dan bisa memberikan percontohan yang baik" kata Saki

"Hmm baik baik, nanti akan ku cek, kamu di restoran saja dulu"

"Oke"

.

.

Note : Akira sekarang pulang pergi sekolah naik motornya, jadi ia tidak lagi ikut di mobil kami.

.

Di gedung olahraga.

Hari ini adalah jadwalnya basket.

Di kumpulkan dulu kaminya.

Nao.

Seleksi interhigh tanggal 5 Januari untuk basket di wilayah Miyagi.

Kalian punya waktu sebanyak 3 bulan lebih sedikit, ingatlah lawan kalian bukan sembarang pemain, rata rata pemain Miyagi adalah unggulan di nasional juga.

"Kemungkinan lolos berapa persen?" tanya ku

5% untuk kita yang sekarang

"Bukanya terlalu sedikit jika segitu?" tanya Kenji

Aku menilai kalian dengan perbandingan dari SMA sebelah, jika tidak terima silahkan cek sendiri.

Semuanya diam.

Kami kembali mendengarkan penjelasan dari Nao.

.

Jam 4 baru mulai latihan.

Berlatih umpan cepat dan tepat.

Untuk ku biasa, namun bagi 3 Cs momoharu itu masih susah, Sora pun juga kesusahan.

Note : pusat pengoper adalah Chiaki.

.

"Maaf lepas!!" teriak Sora

"Fokus Sora!"

.

Jam 5 aku izin duluan, sebab tidak mungkin aku membiarkan istri tercinta ku menunggu terlalu lama.

.

Di restoran.

Baru masuk sudah di suguh lantai yang licin karena minyak.

Ku datangi Yuiga (Bokutachi no...., yang ndaftar karena harus membayar hutang)

"Yuiga tolong yang tugas kebersihan hari ini beritahu di tempat ku berdiri tadi di pel, lantai licin karena minyak" suruh ku

"Baik Haruka san" balas Yuiga lalu pergi ke belakang

Ardian datang untuk membersihkan lantai.

.

Aku duduk di salah satu kursi, lalu Saki datang dari area staf dengan membawa keripik kentang.

"Mau?" tawarnya

"Tidak, jika ada aku ingin pasta chesse saja" balas ku

"Nanti jika makan beratnya, pulangnya nanti tunggu kripik ku habis ya" kata Saki

"Iya, aku juga ingin istirahat sejenak"

"Mau minum jus?" tawar Saki mulai paham kode dariku

Aku tersenyum.

"Jus mangganya, yang lumayan encer saja"

"Oke"

Saki pergi ke belakang meninggalkan kentangnya.

Kunyah kunyah

Ku makan satu keripiknya sambil main ponsel.

Main game trading lagi, sudah lama aku tidak main ini sebabnya.

Bermain di modal 1 juta yen.

Pertama rekam layar, lalu mulai trading barbar.

All in langsung di open posisi pertama di pasar Aud.

TF 1 Menit.

"Baiklah profit" ucap ku

.

Op ke dua all in lagi.

Profit lagi.

.

Op ke tiga dan sampai 12 kali.

Note : Haruka main di 3-7 pasar berbeda sebab sekali pasang ada limit juga di setiap pasar.

Saldo sekarang 2.213.314.919 yen.

Video ku hentikan lalu ku upload di akun YouTube samaran ku.

"1 Milion to 2 Bilion +!!" judulnya begitu

.

Setelah di uplod barulah di wd semua uang itu, namun secara berkala yaitu 200 juta yen per 15 menit.

Note : 2 miliar yen bernilai 260 miliar rupiah.

.

"Dapat uang kok mudah seperti ini" pikir ku

"Adakan give away kayaknya oke juga" ucap ku dalam hati

.

Saki datang dengan dua jus.

"Ini jus mu Haruka kun"

Ku terima jusnya.

.

"Sayang, kamu sudah persiapan untuk lagu baru?" tanya ku

"Belum ada ide" balasnya setelah menyeruput jusnya

"Aku ada, judulnya just give me a reason"

"Lagu Inggris lagi?" tanya Saki

"Iya, kali ini duet kamu mau?" tanya ku

"Ya mau mau saja, toh aku longgar di rumah, kamu siapkan lirik dan nadanya dulu"

"Iya dan khusus lagu ini aku ingin bagi bagi give away agar channel YouTube kita lebih banyak subsnya" kata ku

"Berapa yang kamu give away kan, jangan pelit pelit" kata Saki

"Iya, yang ku give kan kali ini barang elektronik, ponsel berbagai merek, laptop juga, dan konsol game" balas ku

"Berapa uang yang kamu keluarkan?"

"Ku estimasi 50 juta yen saja" balas ku

"Oke juga, aku setuju, jika mau uang ambil saja dari rekening ku" kata Saki

"Uangnya kan memang ku ambil dari tabungan mu" balas ku

"Yehh tapi terserahlah, nyimpan uang banyak banyak untuk apa juga, uang ku kan masih banyak juga"

"Iya iya aku percaya"

.

Jam 5.30 sore pulang ke rumah.

Mandi bersama lalu Saki pergi ke dapur untuk memasak bersama ibu dan Akira.

Di ruang tamu bersama Rin chan.

Rin chan nonton tv sementara aku bermain ponsel.

Menulis lirik laru dan mengingat ingat nada lagu yang akan ku buat.

.

"Kakak Haruka, menurut mu teman itu apa penting?" tanya Rin chan

"Penting, tapi khusus di keadaan tertentu, contohnya saat butuh uang, saat ada masalah, dan saat perlu bantuan" balas ku

"Tapi kata Tamaki (temen tkny) teman itu harus ada saat susah dan senang, apa itu benar?"

"Tidak benar jika menurut ku, lebih baik susah bareng tapi senangnya sendiri sendiri, contohnya begini, kamu susah paling mengerjakan pr kan mungkin, lalu kebahagiaan mu mungkin makan ayam, tapi teman mu tidak suka ayam"

"Oh aku paham, tapi kan kita bisa makan bersama dengan menu berbeda" kata Rin

"Emmm bukan begitu, makanan hanya perumpamaan, banyak kok keadaan yang lain selain makanan, lebih baik teman hanya untuk main saja, urusan susah senang biar kamu sendiri saja, jika perlu bantuan minta tolong, jika bisa sendiri lakukan sendiri" ucap ku

?

Rin bingung.

"Memangnya susah senang dalam hal apa?" tanya ku

"Teman ku mengajak main ke sungai besok untuk cari ikan dan udang" kata Rin

"Oh ya pergi saja, namun izin ke ibu dulu" balas ku

"Baiklah nanti aku izin"

.

Jam 7 malam mulai makan.

Makan dengan lauk daging sapi di buat manis gurih.

.

Next...


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C177
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk