Unduh Aplikasi
25.27% Re Life In Anime World / Chapter 68: 68.) Tanda Tangan

Bab 68: 68.) Tanda Tangan

Pelajaran biasa sampai jam 3 siang, tanpa ujian tidak seperti hari senin kemarin.

"Hinata tolong izinkan aku ke Ukai sensei"

"Mau kemana lagi kamu Haruka kun?" Tanya Hinata

"Aku aan tanda tangan kontrak kerja dulu, izinku hanya sampai jam 4 kok"

"Baiklah nanti akan ku izinkan"

"Terima kasih"

Aku mengajak Saki ke restoran dulu.

"Jadi tanda tangan kontrak?" tanya Saki

"Jadi, kamu beneran gak mau ikut?" tanya ku balik

"Tidak mau, disana nanti aku pasti bosan" kata Saki

"lalu mau ku antar pulang dulu atau tetep di restoran"

"Pulang"

"Baiklah sekalian saja aku ganti baju kalau begitu"

Kami pulang ke rumah, lalu aku berganti pakaian dan pamit pada Saki.

Hari ini adalah hari dimana aku akan tanda tangan kontrak untuk pembelian produk pakaian dari pabrik ibuku.

"Baik tuan Haruka san tanda tangan kontrak sudah di lakukan, sesuai perjanjian di dokumen pembayaran minimal 60% dari total biaya"

"Baik akan ku transfer langsung secara cash"

"Jika maunya seperti itu maka saya dengan senang hati menerima"

Ku transfer uang senilai 80 juta yen, dengan beragam pilihan pakaian tapi semuanya masih polos belum ada sablon atau brodir.

Pakaian akan di kirim ke rumah sablon yang telah ku pesan dan ke rumah bordir.

Jam 3.45 aku sudah selesai, jam 3.55 aku kembali ke sekolah untuk voli.

Aku berganti pakaian dan pemanasan dulu, selanjutnya barulah aku izin untuk izin masuk bergabung latihan.

Latihan kali ini adalah penyempurnaan servis.

Aku disini melatih Yamaguchi, walaupun dia sudah bisa servis datar tapi dia belum terlalu mahir jika di arahkan ke titik titik tertentu.

"Cara terbaik untuk menipu musuh adalah gunakan float srev secara lurus, lalu jika di rasa musuh sudah waspada gantilah ke arah miring, jika sudah waspada lagi cobalah cara ekstrem yaitu dengan agak memebenturkan bola ke net" ucap ku pada Yamaguchi

"Bukankah float jump serv juga kadang mengecoh?"

"Ya benar mengecoh tapi jika kamu menambah lompatan akan terlalu sulit mengatur kecepatan bola, kamu kan terbiasanya servis berdiri, cobalah float jump serv jika kamu sudah bisa yang aku katakan tadi"

"Baik Haruka kun"

Yamaguchi mencoba float jump menyerong dan ini memang agak susah karena jika terlalu keras bola akan langsung keluar ke samping lapangan.

Sementara Yamaguchi terus mencoba aku jalan jalan ke pemain lain, seperti Nishinoya, Raiki, Kinnoshita dan Daichi yang sedang berlatih receive.

"Boleh aku coba sensei!" tanya ku

"Boleh saja, tugas yang ku berikan sudah kamu laksanakan tapi?" tanya Ukai sensei

"Aman sensei lihat saja di lapangan A" ucap ku sambil menujuk lapangan A

Aku menunggu giliran beberapa menit karena satu orang di berikan kesempatan 10 kali.

Giliran ku tiba dan aku berjalan ke tengah lapangan.

Boom!

Pukulan cepat sensei mengarah langsung ke samping kanan jauh.

Aku tidak ragu ragu untuk melompat, dengan tangan panjang ku bola masih bisa ku raih dan bola masih hidup.

Aku melakukan gerakan follow up dengan tangan yang menahan tubuh saat jatuh.

Aku segera bersiap lagi untuk receive.

Boom!

Pukulan keras ke tengah.

"Sial ini terlalu cepat" pikir ku karena bola gagal ku terima

"Fokus Haruka!" teriak Ukai sensei

Aku kembali mengambil posisi bertahan.

Boom!

Bola ke kiri dan langsung saja aku berlari sedikit ke kiri untuk menyesuaikan posisi menerima bola.

Boom!

Bola di pukul lagi ke arah ku namun bukan ke tengah, aku melompat sedikit ke belakang ahar bola pas di tangan karena tidak cukup waktu.

"Whoo gerakan apa itu!" teriak Raiki dan Nishinoya

"Jika sensei baca itu gerakan sedikit melompat dengan tujuan mengepaskan bola jatuh tepat ke tangan sebab waktu yang terlalu cepat, biasanya di gunakan pada saat menerima spike keras dimana bola berubah arah karena memebentur blocker" ucap Takeda sensei

"Whooo keren aku baru tau jika bisa seperti itu" kata Nishinoya

"Ya itu gerakan berdasarkan insting makanya jarang ada yang melakukannya Nishinoya" ucap Ukai sensei karena giliran ku sudah selesai

"Apa bisa dengan insting menerima bola?" tanya Daichi

"Ya bukan insting juga sih tapi lebih tepatnya prediksi dari pengamatan semanta" balas Ukai sensei

"Baiklah kumpulan para anggota Daichi" kata Ukai sensei

"Baik sensei"

"Berkumpul!" teriak Daichi dan kami langsung berlari menuju sumber suara

"latihan individu sudah di lakukan mari kita tingkatkan dengan latihan strategi, sensei sudah mempunyai sekitar 10 strategi untuk menyerang"

Hinata angkat tangan.

"Ada apa Hinata?"

"Sensei strateginya baru atau yang lama juga ikut"

"Ini baru dan kita akan mencobanya satu satu dan kita akan memilih siapa yang berhak memperolehnya"

"Baik sensei"

"Baiklah strategi dalam bentuk video, pelajarilah bersama, ku beri waktu 30 menit untuk menghafal gerakannya, Yachi dan Kiyoko san berikan pada mereka video cuplikan permainan"

"Nah mintalah ke mereka" kata Ukai sensei

"Tidak usah, aku sudah mengirimkan ke grub voli kita, jadi buka di ponsel masing masing" ucap Yachi

Kami melihat di grub dan ada sekitar 30 video.

"Sensei aku tidak ada kuota" teriak Tanaka Nishinoya dan Hinata + Kageyama yang tidak mau bilang

"Gabung saja ke teman lain"

"Nah dengar itu sekarang berikan ponsel mu padaku Haruka!" ucap Tanaka dan Nishinoya

"Hey sensei mengatakan gabung bukan ngambil bangke" teriak ku

"Sini sini kalian, jangan hanya karena ponsel Haruka bagus membuat tangan kalian gatal untuk meminjamnya" ucap Yachi yang bersedia meminjamkan ponselnya dan ponsel milik Kiyoko san

"Aku yang milik Kyouko san" teriak mereka berdua bersamaan

Kami menghafal 30 video dalam 30 menit, tapo yang di praktekkan hanya yang dirasa bisa dulu, contohnya Sikron spike di belakang di tengah di samping dan fake, jadi strategi sikron sebenarnya ada berbagi macam cara menembak poin, bukan hanya spike 3m.

Tim di bagi jadi dua dan berbalas kesempatan dengan kemenangan bola dapat masuk dan blocker bisa tertipu, kunci utama dalam strategi ini ada di setter karena dialah yang memainkan bola kan di arahkan kemana atau langsung di masukan.

Selama 30 menit latihan strategi belum membuahkan hasil karena bola dengan mudah di prediksi terus.

"Sensei aku ada ide" teriak ku

"Katakan apa idemu"

"Kita taruhan 400 yen setiap orang" ucap ku

"Hey jangan main judi" teriak Hinata

"Ini taruhan bukan judi"

"Judi juga taruhan"

"Pokoknya apa sensei setuju?"

"Sensei setuju, mari kita buat taruhan 400 yen tiap anggota yang kalah bawa tangis yang menang dapat 400yen tambahan" teriak Ukai sensei

"Ehh apa tidak apa Ukai san?" tanya Takeda sensei

"Tenang ini juga ada tujuannya kok"

"Kami tidak ada uang Sensei" teriak Naishinoya Tanaka Hinata dan Kageyama

"Ya di anggap hutang jika tim kalian kalah" ucap sensei memanas manasi

Para anggota menyerahkan uang pada Yachi dan Kiyoko san.

"Nah sekarang karena ada yang di pertaruhkan, kefokusan malah meningkat dan sekarang mungkin bisa tertipu"

Note : orang yang tertekan pasti akan mencoba fokus namun hasilnya kadang fokusnya malah terlalu besar dan malah membuat ke salahan, jadi teknik sikron ini coconya adalah digunakan saat menit menit terakhir dengan memertaruhkan 1 deff dan hanya menyisihkan 2 deff jikalau bola masih ter block.

Boom!

Bola pertama kali yang bebas tanpa blocker, ku pukul dengan keras.

"Yoshaaa" teriak kami karena baru bisa melakukan serangan sinkron

"Kamu lihat itu huh Tsukishima" ucap Kagayama

"Sial aku terkecoh oleh si kerdil itu" ucap Tsukishima yang tak acuh pada sindiran Kagayama

"Woy aku berbicara padamu" teriak Kageyama tak terma karena di cuekkan

Latihan berlanjut tim kami lebih baik dalam melakukan serangan sinkron namun bukan berarti hanya kami yang boleh menggunakannya, semua serangan yang mengatur adalah setter jadi jika setter memberikan kode serang maka kami harus serang.

Sampai akhir pertandingan taruhan tim kamilah yang menang dengan memasukan angka 10 dan tim lawan 7.

Note : poin di ambil jika bola tidak dapat di mainkan oleh tim musuh, contohnya gagal di recive, bola langsung jatuh ke lantai, sementara jika bola di tahan blocker maka langsung di nyatakan gagal, ingat loh ya di tahan bukan hanya di sentuh, artinya jika bola di tahan, bola tidak akan memantul ke area tim blocker bisa saja belok ke kanan belok ke kiri atau malah memantul ke area yang melakukan spike alias block sempurna.

"Tidak uangku" teriak Tanaka

"Kamu bahkan tidak menyerahkan uang Tanaka" ucap Kazuhito

"Ini mimpi buruk, 400 yen adalah 4/5 dari uang jajan ku besok" ucap Nishinoya

"Sudahlah jangan di tangisi" hibur Asahi

"Kamu mau menggantikan?" tanya Nishinoya

"Tidak mau maaf" ucap Asahi cepat

"Sialan"

"Kiyoko san segera serahkan kembali uang mereka" ucap Ukai sensei

Tim yang kalah mendengar itu seperti mendapatkan cahaya bidadari.

Sementara tim yang menang tidak terima.

"Haruka jelaskan kenapa taruhan jadi pilihan latihan" kata Takeda sensei

"Nah nah sekalian terangkan mereka juga" teriak Ukai sensei

Para anggota klub melihat padaku.

"Alasan aku punya ide taruhan adalah untuk memberikan tekanan pertandingan, aku berpendapat jika mempertaruhkan uang pasti akan menambah beban fokus, jika di ingat saat memcoba teknik ini pasti serangannya mudah terbaca keculai serangan sinkron minus tempo namun jika itu di lakukan tidak lagi jadi serangan sinkron, menurut ku serangan sinkron itu akan di pukul oleh ws atapun yang kuat di 3m, sementara untuk masalah tekanan, semakin tertekan musuh semakin baik strategi ini di lakukan"

"Eh kenapa bisa begitu?" tanya Hinata langsung tanpa berpikir

"Haruka apa maksud mu serangan sinkron akan lebih efektif di gunakan saat menit menit terakhir pertandingan?" tanya Suga

"Anda benar Suga senpai, di menit menit terakhir tekanan permainan semakin berat sehingga fokus pun menjadi berlebih, nah pada saat itu teknik ini amat sangat berguna di gunakan" ucap ku

"Artinya kita tidak harus terus terusan menggunakan strategi ini?" tanya Tanaka

"Iya, kamu benar Tanaka strategi ini memang membingungkan namun lebih baik di gunakan di akhir saja saat fokus musuh sudah berat" ucap Ukai sensei

"Kamu sudah boleh izin Haruka" ucap Ukai sensei

"Terima kasih sensei" ucap ku lalu pamit pada mereka semua

Aku datang mengunjungi restoran dan ku dapati sedang ada keributan di restoran.

"Hadeh pasti Issa Ogiwara" pikir ku

Aku masuk kedalam restoran yang sedang terjadi cek cok antara Shindou Takanashi Daisuke melawan Issa Ogiwara namun sebelum itu.

Ku video dulu untuk dapat bukti jika aku di tuntut nantinya.

"Oke video sudah ada"

Setelah itu aku masuk dan mendatangi Issa Ogiwara.

"Haruka kun" Ucap Saki agak keras

"Tenang" ucap ku lalu memegang kerah jas dan menyeret Issa ke luar restoran

"Jangan ikut" ucap ku pada mereka

Di luar restoran ku lempar dia hingga menabrak tong sampah.

"Anda berani dengan saya?"

"Kamu hanya manusia jadi kenapa aku harus takut"

"Kamu Haruka Shinomiya?"

"Oh sudah tau nama ku rupanya"

"Cepat serahkan Saki atau ku lapor polisi"

"Maaf sudah ku rekam, tidak mungkin bukan seorang kakak yang ingin menjemput adiknya mengatakan 'Serahkan', Sayu itu orang bukan barang, oh apa mungkin di keluarganya Ogiwara, Sayu hanya di anggap barang?" tanya ku yang membuat Issa terdiam karena salah bicara

"Kamu tidak bisa menyembunyikan Sayu selamanya!"

"Yang menyembunyikan juga siapa, kamu sudah tau dia di sini bukan jadi masih bilang aku menyembunyikannya?"

"Aku hanya ingin membawa Sayu kembali ke rumah"

"Untuk?"

"Ini masalah keluarga"

"Baik masalah keluarga bukan, silahkan saja bawa Sayu pergi namun jangan salah kan aku jika dia di penjara karena memutus kontak sepihak"

"Tch dasar keluarga sok berkuasa"

"Oh malah menghina keluarga ku ya, baiklah ku pastikan besok perusahaan mu bangkrut lalu hancur, samapi jumpa ya" ucap ku lalu meninggalkan dia.

"Tenang dia hanya bocah idiot yang taunya mengancam" pikir Issa untuk meneangkan diri

Aku datang lagi padanya.

"Ku peringkatkan saat minta maaf jangan pergi ke restoran ku tapi pergilah langsung ke rumah ibuku" ucap ku lalu pergi lagi

"Apa maksudmu bajingan!" teriak Issa

"Kamu akan tau besok, Ku harap kamu tidak mengganggu ketertiban resto, taukah kamu juga berapa kerugian yang aku alami huh!" ucap ku lalu pergi ke dalam restoran

"Bagimana Haruka kun?" tanya Saki

"Aman besok paling tidak datang lagi" balas ku

"Apa kamu yakin Haruka san?" tanya Sayu

"Iya aku yakin"

"Bagimana caranya?" tanya Takanashi

"Ada besok kamu bakal tau juga di berita" balas ku

"Umm"

Aku masuk ke ruang Manager bersama Saki.

"Bagimana caranya kamu melawan dia Haruka kun" tanya Saki

"Enaknya sih ku buat ekonomi perusahaan mereka labil"

"Bagaimana caranya?"

"Ya cara paling mudah adalah membujuk investor menarik dana investasi mereka di perusahaan secara bersamaan"

"Bisa memangnya?"

"Tidak bisa, beberapa perusahaan menyembunyikan siapa saja yang melakukan investasi di perusahaan jadi cara yang ku katakan awal tidak mungkin"

"Lah ngapain di ceritain jika tidak bisa sayang!"

"Ya supaya kamu tau" balas ku

"Lalu cara yang bisa di lakukan apa?"

"Cara terbaik sih mengakuisisi posisi ceo dengan membeli saham melebihi jumlah yang di miliki keluarga Ogiwara"

"Kamu lakukan cara itu?"

"Tidak aku malas buang buang uang, aku telepon ibuku dulu ya"

"Mau ngapain?"

"Sudah diam dulu dan biarkan aku meneleponnya"

Setelah tersambung.

"Halo ibu ada yang menghina keluarga kita"

"Katakan siapa dan menghina bagaimana?"

"Issa Ogiwara dari keluarga Ogiwara dia menghina keluarga kita itu sok sok berkuasa"

"Huh hanya keluarga kecil Ogiwara berani menghina kita, biar ibu yang berserakan sekarang juga"

"Baik ibu"

Ku tutup teleponnya.

"Nah selesai kan" ucap ku pada Saki

"Ngeselin kamu"

"Lah kan yang penting selesai"

"Tok Tok"

Pintu di ketuk

"Masuk" ucap Saki

Yang membuka pintu adalah Sayu.

"Haruka san Saki san aku ingin bicara dengan kalian mengenai kelanjutan kerja ku di sini"

"Kamu mau Resign?" tanya ku yang malah bikin kaget Saki

"Apasih yang kamu tanyakan Haruka kun!"

"Ya menebak" balas ku

"Benar Saki san aku ingin resign, kakak ku telah banyak membuat keributan di sini aku sebagai adiknya minta maaf"

"Kamu yakin?" tanya ku

Sayu diam sebentar

"Ugh" ucap ku karena perutku kena sikut Saki

"Kamu perlu Resign" ucap ku

"Umm" ucapnya Sayu yang mau tak mau menangis

"Sayu san jangan menangis Haruka hanya bercanda kok"

"Tidak, aku serus" balas ku

"Apasih yang kamu katakan Haruka!"

"Ya aku menyuruhnya berhenti dari kerja full time nya dan jadilah kerja part time, lanjutkan sekolah mu Sayu, jika kamu mau ini aku punya surat rekomendasi dari salah satu guru yang membuat kamu dengan mudah di terima di SMA Karasuno, itupun juga kamu mau" ucap ku

"Anda tidak benar benar mengusir saya?"

"Tentu saja tidak, siapa juga yang mau kena omel Kyouko san"

"Anda jahat sekaligus kejam Haruka san"

"Ya memang, ini mau di terima tidak tanya ku sambil menunjukan amplop"

"Aku terima"

"Baiklah dan jangan anggap ini hutang budi, aku tidak ingin kamu terikat oleh ku karena aku membantu kamu, cukup rekan kerja dan teman saja, jikalau kamu kedepan mau pergi dari sini aku memeprsilahkan namun kamu juga berkewajiban berpamitan dan mengatakan alasan kamu, karena kita ini teman, kan Saki chan"

"Benar Sayu san, kita rekan se dapur malahan"

"Terima kasih banyak atas bantuannya" ucapnya sambil membungkukan badan

"Tentu, ini jam kerja mu sudah habis bukan?" tanya Saki

"Sudah Saki san"

"Ayo ikut kami makan yakiniku tenang Haruka yang mentraktir, ajak yang lain juga jika mereka sudah selesai"

"Anda yakin Saki san?"

"Iya"

Sayu kembali ke sana dan mengabarkan bagi mereka yang sudah selesai shif boleh ikut makan yakiniku dengan Haruka dan Saki.

"Kapan aku mengatakan akan makan yakiniku?"

"Sudahlah turuti saja"

"Ku harap kamu mengingatkan aku jika aku kelebihan makan"

"Okey"

Jam 7 malam

Aku Saki Sayu Miyakoshi Daisuke Shindou dan entah kenapa Kyouko yang shif nya sudah selesai jam 5 tadi bisa ikut juga.

"Kenapa pandangan mu tidak suka begitu anak muda" Ucap Kyouko padaku

"Katakan.."

"Maaf aku hanya di ajak jika sudah selesai kerja boleh ikut"

"Hmmm"

Kami berjalan ke kedai Yakiniku terdekat.

"Pesan ruangan besar" ucap ku

"Baik tuan dan nona sekalian silahkan ikuti saya"

Kami. Mengikutinya dan sampai di ruangan vip mereka.

"Sebelum pesan ku batasi satu orang maksimal 5rb yen" ucap ku

"Gila itu masih banyak ayo pesan lidah sapi Higashida" ucap Miyakoshi

"Myakoshi san aku tidak suka lidah" balas Daisuke

"Lalu hidung?"

"Tidak suka juga"

"Jantung?"

"Stop, kita pesan daging biasa saja" ucap Daisuke menghentikan obrolan yang mungkin tidak ada akhirnya

Kami memesan kotak daging porsi besar dan mulai memanggang bersama.

Ditemani dengan bir Kyouko san jadi mabuk.

Jam 7.50 kami menyudahi makan Yakiniku dan aku membayar dulu.

"Tagihan anda 34rb yen tuan"

"Ini" Serahku pada 4 lembar uang 10rb yen

"Kalian langsung pulang saja"

"Baik bye bye" ucap Kyouko yang mabuk, ku suruh Shindou untuk mengawasi Kyouko san saat pulang

"Sayu kamu tidak langsung pulang?" tanya ku

"Bolehkah aku bertanya satu hal padamu Haruka san?"

"Tidak boleh kamu langsung pulang saja sana, aku juga ingin pulang bersama Saki, aku sudah lelah" ucap ku

"?" Saki bertanya tanya kenapa Haruka menolak pertanyaan itu

"Haruka san aku.."

"Sudah jangan di lanjutkan kamu mau bilang berterima kasih padaku lagi kan, jadi aku sudah tau, hus hus sana pulang saja" ucap ku

"Umm terima kasih" balas Sayu lalu berjalan pulang sendirian menuju apartemen, untungnya dekat jadi aku tidak terlalu cemas

"Oh hanya ingin bilang terima kasih" Pikir Saki

"Mau mampir lagi tidak Sayang?" tanya ku

"Tidak, kita langsung pulang saja"

"Oke lah"

Kami mengendarai mobil namun kali ini aku yang menyertir karena jalan gelap Saki tidak ku izinkan yang menyetir.

"Haruka kun kapan Undangan akan jadi?"

"Aku baru menyerahkan nama tamu tadi jadi mungkin jumat atau sabtu"

"Bukankah pertama kita pesan hanya 400?"

"Iya tapi aku mentransfer lagi untuk 1100 undangan lainya"

"Bukan 980?"

"Kata ibu buat juga undangan dengan nama kosong untuk jaga jaga jilkalau ada yang kelupaan"

"Oh begiti rupanya"

"Saki chan tekan remotnya" ucap ku karena sudah sampai di depan gerbang

Saki menekan dan perlahan mobil ku masukkan ke parkiran belakang.

Masih di dalam mobil.

Cuph

Saki mencium pipi ku.

"Ada apanya kah ciuman ini?" tanya ku

"Iya ada apanya"

"Katakan apa keinginan mu sayang" ucap ku sambil memandang mukanya Saki

"Apa aku cantik?"

"Normal"

"Oh hanya normal ya" ucap Saki

"Tidak Tidak, kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku temui dalam hidupku" ucap ku cepat

"Nah begitu dong, lalu Haruka kun gendong aku sampai masuk rumah"

"Hanya gendong?"

"Umm"

Ku gendong Saki dan ku bawa ke kamar kami langsung untuk mandi lalu ganti pakaian.

"Mau?"

"Jangan Saki chan, jangan pakai lingre itu lagi" ucap ku

"Ini sejuk saat di pakai dan nyaman"

"Aku yang tidak nyaman jadinya" balas ku

"He he he lalu aku akan pakai baju tidur Nobiya ini, kamu pakai yang gambar Shizuka Haruka kun"

"Hmmm iya iya"

Jam 8.20 Kami duduk bersama di ruang keluarga untuk menikmati kebersamaan yang jarang ada.

"Saki chan sabtu pagi kamu sibuk tidak!?" Tanya ku

"Tidak"

"Ayo kita liburan ke taman bunga"

"Tidak mau, lebih baik kita berduaan saja seperti ini, aku bisa leluasa mencium mu memeluk mu dan main, kamu pun bisa melakukan hal sebaliknya padaku"

"Dasar kamu ini, kita ini hidup bermasyarakat jadi jangan membuat dunia kuta sendiri" ucap ku

"Memangnya kamu tidak senang?"

"Ya aku senang, bisa mengelus kepala mu, mencium kamu, main dadamu, tapi ya kita harus hidup bersosial"

"Oh iya aku baru ingat juga, kemarin Yui chan mengatakan padaku bahwa Sabtu, komplek perumahan kita akan mengadakan kerja bakti untuk membersihkan rumput liar dari bahu jalan dan membersihkan selokan jika tersumbat atau ada sampah" Ucap Saki

"Nah itu ada kan, ayo kita bantu dan kamu tolong buatkan snack untuk yang kerja bakti sayang" ucap ku

"Bikin surabi?"

"Boleh saja,. Tapi buat porsinya lebih kecil dan hanya original saja" ucap ku

"Kenapa?"

"Ya biar warga yang lain dapat, dengan permintaan ku pastinya kamu bisa membuat banyak jika ke lelahan panggil Yui saja ke rumah" ucap ku

"Baik sayang"

Jam 9.00

"Ini tidak asik, aku mau tidur saja" ucap Saki

"Apanya yang tidak asik?"

"Film nya, tupai bisa ngomong kurang suka aku"

"Mau ku ganti dengan film lain?" tawar ku

"Tidak usah aku mau langsung tidur saja, kamu jika sudah mengantuk segera susul aku ya Haruka kun"

"Iya"

Aku lihat berita di ponsel dan sudah muncul.

"Perusahan Ogiwara sudah di akusisi oleh Yuiga Shinomiya"

"Dengan total saham yang di miliki Yuiga Shinomiya sebanyak 45%, dan pemegang saham terbanyak, melalui rapat dadakan tadi, secara resmo Ceo beralih tangan"

"Baru menjabat dan sudah membuat terobosan yaitu memecat Issa Ogiwara yang tadinya manager utama"

"Itulah akibat jika salah bicara dan tidak mau langsung minta maaf" ucap ku


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C68
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk