Saat Dika mencoba menghubungi sang Ibu, berkali-kali panggilannya tak diangkat oleh Rani. Apakah mungkin Rani sengaja melakukan hal itu? Ia terus mencoba agar bisa mendengar suara ibunya.
"Apa Ibu masih marah sama aku?" tanya Dika pada diri sendiri.
Setelah itu, akhirnya Dika inisiatif sendiri untuk datang ke rumah Rani. Sudah berhari-hari sejak kejadian itu, ia tak menengok keadaan sang Ibu di sana. Ia merasa sangat cemas dengannya.
***
Tok! Tok!
Dika mengetuk pintu terlebih dahulu. Berharap sang Ibu akan segera ke luar dari dalam. Namun, berkali-kali ia mengetuk, masih tak ada jawaban juga.
"Bu, bukain pintu dong. Ini Dika ada di luar."
Rani yang masih ada di dalam pun, akhirnya ke luar juga untuk membukakan pintu. Ia tak tega melihat sang anak berada di luar.
Dika langsung tersenyum semringah saat melihat sang Ibu. Ia merasa senang karena kondisi Rani tampak sehat seperti biasa.
"Syukurlah kalau Ibu baik-baik aja kayak gini. Aku seneng lihatnya," ucap Dika.