Setelah saling tegur sapa dengan pak satpamnya. Raj sudah memasuki area halaman rumahnya bersama Yelin yang masih diboncengnya. Yelin terus menatapi sekitar dengan terus mengembangkan senyumannya, tak menyangka dengan keindahan rumah Raj ini. Bahkan dulunya dia tak berfikiran kalau Raj akan sekaya ini. Makanya Yelin sungguh tak menyangka. Dia hanya mengandalkan ketampanan Raj saja. Karena bagi Yelin uang bisa dicari kalau ketampanan akan sulit dicari meskipun dipoles pun akan berbeda dengan ketampanan alami, baginya itu penting untuk memperbaiki keturunan nantinya. Jadi Yelin bukanlah gadis matre seperti kebanyakan teman-temannya. Tapi dia gadis sederhana dan polos apa adanya.
"Heeey sudah sampai, turun, Cintaaaa! Apa kamu mau di atas motorku saja?" celoteh Raj yang seketika membuyarkan lamunan Yelin dengan bayangan-bayangan nakalnya, dia membayangkan kalau sudah menikah dengan Raj akan menjadi seorang putri, maka dari itu membuatnya terkejut ketika Raj memanggilnya.