Bab 37: Suatu Kejanggalan

"Ga usah Bu. Kak Rian ga usah di suruh ke sini. Kayanya dia juga lagi sibuk deh."

"Udha gua telepon kok Qil. Katanya dia bisa ke sini."

"Aduh. Gimana dong ini," ucap Aqilla di dalam hati.

"Lu kenapa Qil? Kok kaya orang panik gitu?" Tanya Keisya.

"Eh engga kok Kei. Gua ga kenapa-kenapa."

"Oh gitu. Tapi kalo lu lagi ada yang di pikirin, lagi ada masalah, cerita aja ke gua. Jangan sungkan-sungkan."

"Iya Kei. Makasih."

Di kamar Aqilla, Keisya dan Dika menunggu kedatangan kak Rian. Sedangkan Ibu menunggu di kamarnya. Aqilla menunggu kedatangan kak Rian dengan perasaan yang sangar cemas. Aqilla belum siap untuk bertemu dengan kak Rian kembali setelah kejadian malam itu.

Tin... Tin...

"Kayanya suara motornya Rian deh tuh. Gua ke bawah dulu ya samperin si Rian."

"Iya Dik." Jawab Keisya. Sedangkan Aqilla hanya diam saja.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam."

"Mana si Aqilla sama yang lainnya?"

"Aqilla ada di kamarnya."