Bab 61: Bab 61 – Joshua

Begitu aku masuk ke lorong dan menutup pintu kamar, aku membuntutinya. Untungnya, dia sangat ingin menjaga jarak di antara kami sehingga dia sudah berjalan jauh ke dalam rumah, jauh dari tempat Ana mungkin tidak sengaja mendengar jika keadaan memanas. Aku mengikuti suara langkah kakinya yang menghentak menuruni tangga, melewati serambi dan ruang makan, dan masuk ke ruang media.

Dia tidak repot-repot menyalakan lampu, dan cahaya redup dari matahari sore yang memudar di luar nyaris tidak menerangi ruangan melalui jendela ceruk yang sudah tua. Panel kayu gelap yang melapisi dinding hanya membuat ruangan itu jauh lebih gelap, seolah-olah Madun telah mundur ke gua terpencil untuk mengisolasi dirinya dari Ana dan aku.