Unduh Aplikasi
28.57% Everyday life of Black Fox [Indonesia] / Chapter 8: Emergency Situation

Bab 8: Emergency Situation

(A/N : Author banyak kesalahan dichapter sebelumnya jadi mungkin kalian harus baca lagi dari awal sebelum baca chapter ini)

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

...Please Wait...

...You got Assassin's Suit...

...You got Music Skill...

...You got 1 million yen...

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Melihat hasil lottery miliknya, Kazune tersenyum lega,

'Untunglah aku tidak mendapatkan hal yang aneh'

"System ambil Assassin's Suit dari inventory."

[dimengerti, Host.]

tiba tiba didepannya muncul sebuah mantel panjang menyerupai tuxedo berwarna hitam dengan warna merah dibagian dalamnya beserta tudung yang menutupi separuh wajahnya.

Mata Kazune berbinar melihat pakaian didepannya, mengambil pakaian yang ada didepannya, ia lalu mencoba memakainya,

"System, tunjukan informasi pakaian ini."

ucap Kazune, menahan rasa ingin melompat karena pakaian ini benar benar keren menurutnya,

[Assassin's Suit : pakaian yang membuat siapapun yang memakainya tidak dapat dikenali identitasnya, menurunkan hawa keberadaan pemakainya, efek hanya aktif dimalam hari.]

mengangguk melihat informasi pakaian ini, Kazune lalu bergegas menuju kekamarnya untuk melihat penampilannya dicermin.

Melihat penampilannya Kazune tersenyum, lalu wajahnya berubah serius, mengambil tudungnya, dia lalu menutup setengah wajahnya, menundukkan kepala sambil menyentuh mata kirinya, dia berkata,

"Nothing is true, everything is permitted."

membuka tudungnya, wajah Kazune memerah,

"Ini memalukan..."

sambil meratapi aksi chuunibyounya, Kazune lalu menyimpan kembali Assassin's Suit ke Inventorynya.

setelah itu dia mengecek informasi skillnya,

[Music Skill : Membuatmu dapat dengan cepat mempelajari segala hal yang berhubungan dengan musik.]

'Sepertinya aku sedang beruntung hari ini~'

Sedikit bersenandung yang entah kenapa menjadi sangat merdu ketika keluar dari mulutnya, Kazune memikirkan tentang bagaimana didunianya yang dulu dia sangat tertarik pada musik, dia mulai mempelajarinya secara otodidak selama 2 tahun tapi berhenti setelah dia lulus SMA.

berbaring ditempat tidurnya, Kazune tersenyum,

melihat baju dan juga uang diinventorynya ditambah dengan skill dari lottery, Kazune berpikir,

'sepertinya ini tidak seburuk yang kukira'

melihat kalender, Kazune melihat tanggal upacara masuk sekolahnya,

"Mengulang SMA lagi...."

entah kenapa, membayangkannya saja Kazune menjadi lelah,

'Uhh... apa plotnya Sakurasou dimulai setahun lagi?'

pusing memikirkan apa yang harus dilakukannya jika plot Sakurasou belum dimulai, tiba tiba ada sesuatu melompat ke wajahnya.

"Nyaaa!!"

"Morgana..."

melihat kucing hitam didepannya, Kazune hampir lupa kalau dia memiliki Kucing sekarang

"Apakah kau lapar Morgana~"

Morgana yang melihat Kazune menggodanya makin murka,

"NYAAA!!!"

"Ahahahahha~ maaf, maaf, aku akan melihat apakah ada makanan."

bangkit dari tempat tidur, Kazune melihat bento yang ditinggalkan Futaba, dia membukanya, melihat kondisi bento yang berantakan karena terjatuh, Kazune hanya bisa tersenyum,

"Ini sedikit berantakan tapi sepertinya tidak apa apa karena tidak keluar dari kotaknya, kita bagi dua, ok?"

"Nya."

Jawab Morgana seakan mengiyakan, Kazune pergi ke dapur lalu mencari piring untuk membagi dua bentonya dengan Morgana, melompat ke atas meja bar, Morgana dengan tidak sabar menerjang kotak bento ditangan Kazune yang tengah membagi bento,

"Morgana!! tidak sopan merampas makanan seperti itu!!!"

Kazune memarahinya namun tidak dipedulikan karena Morgana mulai meronta dan berteriak,

"NYAAAOOO!!!?"

Kaget melihat Morgana yang tiba tiba berteriak Kazune panik dan refleks menggendongnya,

"Morgana?! ada apa denganmu???"

Morgana menggosok mulutnya sambil terus mengeong dengan keras.

sadar ada sesuatu yang aneh dengan bento yang dimakan Morgana, Kazune mengambil sendok lalu mengambil sesuap dari makanan yang tidak disentuh oleh Morgana, merasakan panas yang menyakiti lidah dan membuatnya mengeluarkan air mata, bayangan pelakunya terbersit dalam benak Kazune,

"FUTAAABAAAA!!!!!"

Meneriakan namanya, Kazune lalu segera mengambil Morgana dan bergegas keluar dari cafe, mencari dokter hewan untuk memeriksa kondisinya.

merasakan lidahnya yang mati rasa, Kazune khawatir jika terjadi apa apa pada Morgana karena tingkat ketahanan manusia dan juga hewan itu berbeda, walaupun Kazune bisa menahan rasa sakit dilidahnya bukan berarti Morgana bisa menahannya.

mengingat hewan seharusnya tidak memakan makanan pedas karena itu berbahaya untuk mereka, Kazune makin khawatir dicampur marah karena penyebab semua ini adalah Futaba yang sepertinya ingin menjahilinya,

'Kenapa mereka jadi sangat menjengkelkan sejak mereka berubah jadi nyata sialan!!!!'

berteriak dalam hati, Kazune berlari sambil menanyai orang yang berpapasan dengannya lokasi dokter hewan terdekat tapi sepertinya mereka malah ketakutan dan lari dari Kazune, saat Kazune hampir menyerah, dia teringat suatu tempat,

"Kalau disana pasti bisa memeriksa Morgana..."

gumam Kazune perlahan, dengan cepat ia bergegas menuju ketempat itu.

"Laki laki itu..."

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Sakurasou Dorm-----

"Tempat ini dalam bahaya."

melihat guru mereka berwajah serius seperti ini, membuat mereka bingung apa yang sebenarnya terjadi.

murid yang berkacamata membenarkan posisi kacamatanya lalu bertanya pada gurunya,

"Chihiro-san, sebenarnya ada masalah apa?"

"Umu, apakah alien akan menyerang kemari."

seorang murid perempuan dengan mata tertutup, memegang dagunya seakan memikirkan strategi apa yang harus dia gunakan untuk mempertahankan tempat tinggalnya.

"Sakurasou sepertinya tidak menjadi milik sekolah lagi."

"Apaaa?!!!"

Berteriak bersamaan, Jin dan Misaki terkejut mendengar yang dikatakan Chihiro,

"Chihiro-san, apakah pihak sekolah menjual Sakurasou?"

mendengar dugaan Jin, Misaki juga ikut panik,

"Chihiro-sensei!! apakah yang dikatakan Jin benar???"

"Tidak, pihak sekolah tidak menjual Sakurasou tapi pemilik sesungguhnya yang mengambil kembali hak miliknya, sepertinya 3 tahun sebelumnya pemilik Sakurasou menitipkannya pada sekolah lalu dia pergi entah kemana dan sepertinya sekarang dia sudah kembali."

Jin dan Misaki tidak bisa melakukan apa apa setelah mendengar penjelasan Chihiro.

*suara hp berbunyi*

Mengambil hp miliknya, Jin lalu mengangkat panggilan yang masuk dihpnya.

{"Kalian tidak perlu khawatir, sepertinya pemilik tempat ini tidak berniat untuk mengusir kita semua, mungkin kita hanya akan berpindah dari membayar sewanya kesekolah menjadi langsung ke pemilik tempat ini"

demikian kata Ryuunosuke-sama tersayang"}

Chihiro lalu bernapas lega, berpikir dia terlalu panik karena berita yang dia dapatkan dari sekolah sangat tiba tiba dan membuatnya tak berpikir jernih.

Jin dan Misaki juga turut lega mendengarnya.

"Terima kasih, Ryuunosuke, aku sepertinya terlalu panik tadi."

menggelengkan kepalanya, Misaki lalu dengan mata yang berbinar bertanya,

"Chihiro-sensei!!! apa kau tahu siapa pemilik asli Sakurasou??"

melihat tingkah Misaki seperti anak yang seperti mendapat mainan baru, Jin memijat keningnya,

'Akan sulit menenangkan Misaki kalau dia sudah bersemangat seperti ini...'

"Aku tidak tahu siapa pemilik aslinya tapi kalau dia masih muda mungkin aku bisa menjadikannya calon suamiku"

Chihiro dengan tidak tahu malu mengatakan ambisinya yang ingin menggoda pemilik Sakurasou untuk menikahinya,

{"Sepertinya kau akan ditangkap polisi, sensei." demikian kata Ryuunosuke-sama yang paling tampan sedunia.}

Mendengar suara AI buatan Ryuunosuke yang secara terang terangan mengatakan bahwa Chihiro akan ditangkap polisi membuat bibir Jin berkedut karena tak tahu bagaimana harus menanggapinya.

"Mitaka. bisa kau serahkan hpmu padaku?"

Jin yang mendengar permintaan Chihiro tak bisa berkata kata, menyembunyikan hpnya, Jin berusaha untuk meredam amarah Chihiro,

"Chihiro-sensei, mungkin kau harus lebih fokus ke alasan kenapa kau akan ditangkap polisi daripada meluapkan amarah pada barang milik muridmu."

"Apa maksudmu?"

"Yes, Jin!!! apa maksudmu?"

melihat Misaki yang entah sejak kapan ada disebelah Chihiro, Jin menyerah,

"Ryuunosuke, bisa kau menjelaskan?"

{Ehto... " menurut informasi yang kudapatkan sepertinya pemilik tempat ini baru berumur 15 tahun" demikian kata Ryuunosuke-sama yang sangat keren saat sedang makan keripik kentang.}

mengabaikan AI milik Ryuunosuke yang membocorkan privasi pembuatnya.

Misaki berteriak sambil mengangkat kedua tangannya dengan bersemangat.

"AKU AKAN DAPAT KOUHAI!!!"

"Misaki!!! jangan memanjat keatas meja!!!"

Jin bingung bagaimana harus menghentikan Misaki yang mungkin akan melakukan hal gila kalau dia tidak menghentikannya, mencoba meminta bantuan pada Chihiro, dia melihatnya menggambar lingkaran dipojok sambil bergumam,

"Kenapa harapanku hancur bahkan sebelum mulai? mereka akan mulai memanggilku perawan tua bila aku tidak segera menikah... mungkin aku harus menggoda orang tua mur..."

Jin memutuskan untuk tidak menganggu Chihiro, menarik baju Misaki, dia tak sengaja menariknya terlalu kuat yang membuat Misaki jatuh menimpanya.

'Dia lebih berat dari yang kuduga..."

"Jin!!! menurutmu seperti apa wajah Kouhai-kun??"

Misaki yang bersemangat tanpa sadar menekan dadanya ketubuh Jin, berusaha menjaga kewarasannya, Jin lalu menjawab,

"Entahlah, mungkin dia memiliki wajah yang... manis?"

menatap wajah Misaki yang berada tepat didepan wajahnya, Jin tanpa sadar mengucapkan apa yang ada dalam pikirannya.

"Kalian berdua.... sepertinya kalian bersenang senang dan melupakan kalau aku adalah seorang guru."

Chihiro dengan aura gelapnya yang penuh kebencian dan iri hati menatap dingin ke arah dua bocah SMA yang bermesraan didepannya, rasanya seperti mereka menari nari diatas penderitaannya sebagai orang yang tak punya pasangan.

"Chihiro-sensei..."

Jin gemetar melihat Chihiro, Misaki yang tak tahu apa yang terjadi diantara Chihiro dan Jin, berpikir kalau dia bisa mengabadikan momen ini dengan membuatkannya animasi.

Sore itu, Jin mengetahui rasanya dipukul oleh wanita yang putus asa untuk mencari pasangan.


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Xionsama23 Xionsama23

Author bakalan berhenti bikin pov chapter karena setelah dipikir pikir rasanya gak terlalu penting juga dan malah bikin bosen karena berkesan kaya info dump.

Oh ya, kalian bisa saran tentang power up, skill, atau item ke author!!!

makasih udah baca fanfic ini!!!

uwu)/ ciao~

Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C8
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk