"Bibi, apa yang anda katakan?" Qin Tian bertingkah seolah-olah dia disalahpahami.
"Apa yang aku katakan?" Dia menanggapi dengan melihat ke bawah.
Dia menggeser tubuhnya sedikit ke depan sehingga Qin Tian merasakan pantatnya menekan little brother-nya.
"Bibi, saya adalah pria normal," ucapnya.
"Aku tahu," jawabnya.
Tangannya yang baru saja mencubit pipinya kemudian mengusap wajahnya.
"Tapi apa kau lupa kalau aku juga wanita normal?"
"...."
Qin Tian merasa tubuhnya tiba-tiba memanas. Jika dia tidak sadar kalau dia adalah bibinya, dia pasti sudah menekannya.
"Hihihi," dia terkekeh.
Dia kemudian melingkarkan tangannya di lehernya dan berkata, "oke, aku akan berkultivasi sekarang."
Setelah itu, dia menyandarkan tubuhnya di tubuhnya dan meletakkan kepalanya di pundaknya. Sebelum berkultivasi, dia berbisik di telinganya, "jaga tanganmu, jangan mengganggu kultivasi ku, setelah aku selesai, aku pasti akan memberimu hadiah."
Dia menutup matanya setelah mengatakan itu.