Aini menyandarkan tubuhnya saat mendengar pertanyaan Mursal. "Saya yakin ini ada hubungannya," ujarnya seraya berpikir sejenak.
"Apa? Hubungan apa?" tanya Mursal dengan tatapan penuh tanya.
Aini menghela napas, lalu menatap wajah Mursal yang tampak serius.
"Siapa yang melakukannya, Ain? Agar saya tahu," lanjutnya lagi, hingga Aini membasahi bibirnya sejenak.
"Adik Pak Vero," ujarnya kemudian, membuat bola mata Mursal membeliak. "Bu Villia."
"Apa? Kurang ajar mereka! Artinya mereka akan menpermainkan aku?!" ujarnya kesal, membuat Aini diam saja menatapi wajah Mursal yang mulai mengerikan. "Vero sengaja menawarkan adiknya sebagai calon istri untukku, agar menghentikan kekaguman para mahasiswi. Demi apapun, aku tidak tertarik sama sekali dengan dosen galak dan kejam itu."
Aini tetap diam, membiarkan Mursal memejamkan matanya dan meredakan sedikit kekesalan.