Malam harinya Elise kembali tidak bisa tidur, rasa bahagia, dan keinginan untuk mengingat kembali semakin membuatnya tidak sabar. Benar rasanya Elise melihat seseorang sebelum dia mengalami kecelakaan. Wajah dan sosok itu tidak asing untuknya. Elise menarik napas memukul kepalanya kesal.
"Elise! kenapa kau memukul kepalamu sendiri!" Alea yang sedang meminjam laptop di kamar itu menatap tingkah aneh Elise.
Elise menghela napas, rasanya sangat kesal kenapa dia harus hilang ingatan "Tidak apa-apa."
Tapi Alea masih tidak percaya "Mau aku ambilkan segelas air?"
"Tidak, tidak usah.."
Alea menghela napas menatap Elise sedih "Apakah sangat susah? Kau dan Arsen. Kalian berdua, meskipun berada di usia yang berbeda dan menghadapi banyak masalah dan rintangan, bahkan itu masih begitu muda, hidup kalian begitu susah dan banyak masalah. Tapi jika kalian bersabar dan tabah hingga akhirnya, pasti akan mendapatkan hasil yang baik aku sudah berpengalaman mengenai hidup."