Di kamar Arsen mengulurkan segelas coklat hangat dan Elise lagi-lagi menepisnya hingga coklat hangat itu tumpah dan membuat cipratan besar di lantai. Kening Elise berkerut semakin dalam dan Arsen menatapnya dalam diam. Kali ini Arsen tidak mengatakan apa pun dia berdiri hendak pergi mengambil segelas coklat hangat lagi. Tapi Elise berteriak padanya.
"Cukup! Aku tidak mau makan!"
Tapi Arsen hanya menatapnya sekilas dan kembali keluar. Elise merengut memeluk lututnya semakin erat. Sampai di dapur Arsen kembali di sambut oleh Alea yang mulai tertekan oleh tingkah Elise yang sangat keras kepala.
"Elise benar-benar makin lama makin keterlaluan. Tidak hanya dia sendiri yang menderita kau juga menderita Arsen. Apa kau tidak lelah seperti ini, kau bisa memarahinya. Tidak bisa begini terus. Aku harus memberitahu dia apa yang harus aku katakan padanya. Supaya dia berhenti untuk bertingkah keras kepala."