"Ameera!" teriak Barra sangat nyaring membuat semua orang di sekitarannya menoleh, sementara perempuan yang ia panggil segera menghentikan langkahnya.
Dia masih mengamati dari kejauhan. Pria berambut hitam dengan gaya undercut yang sedang bersama dengan perempuan yang ia panggil, hanya meliriknya sebentar lalu meninggalkan perempuan itu sendirian.
Barra segera menghampiri Ameera yang masih belum menatapnya.
"Kita harus bicara," ujarnya pada Ameera.
Perempuan itu segera berbalik dan menatapnya. "Tolong jangan dekat-dekat denganku. Aku sungguh tidak ingin ada hal buruk yang terjadi padaku," kata Ameera. Mimik wajahnya berubah.
"Kamu tidak meminum air itu, 'kan?" tanya Barra tanpa basa basi.
"Hah?" Ameera nampak kehilangan akal. Dia tidak menduga dengan pertanyaan pria itu. "Air? Air apa yang anda maksud?"
"Air langit. Itu kumasukan ke gelas di samping tempat tidurmu waktu itu."