Bab 208: Ketidakadilan Raka

"dari pertama gue kenal sama Adnan, sampai detik ini gue suka sama dia. Gue mau dia jadi milik gue seutuhnya makanya gue ngelakuin ini. gue buat kontrak perjanjian sama Adnan untuk menikahi gue kalau gue membantu dia mengembangkankan perusahaannya. Dia menandatanganinya, dia menyanggupinya, dia bilang dia akan menikahi gue."

"Gue senang mendengarnya. Setiap bangun tidur gue selalu bertanya apakah ini nyata? Gue selalu merasa tidak percaya bahwa gue datang ke kantor ini untuk menemui Adnan sebagai seorang pacar bukan sahabat. Gue senaaaang sekali, akhirnya apa yang gue idam-idamkan selama ini membuahkan hasil. Penantian gue selama ini tidak sia-sia karena gue dan Adnan akan melakukan senbuah pernikahan.