Tubuhnya membeku, merasakan kehampaan yang begitu mengeringkan. Ada hal yang membuatnya merasakan hal ini, tapi dia tidak tahu apa itu. Jantungnya seakan berhenti berdetak beberapa saat lalu sebelum tubuhnya terjatuh dengan napas memburu.
Menatap kosong ke arah depan sebelum sebuah suara yang terdengar meraung-raung membuatnya tersadar, bahwa ini tidaklah sebuah rasa sakit biasa. Fakta bahwa sang Mate kembali berpikir untuk mereject-nya membuat tubuhnya mati rasa, padahal dia sendiri juga melakukan hal yang sama.
Namun entah kenapa dia merasa tidak yakin akan apa yang dia ucapkan dan dia pikirkan selama ini. Apa mungkin dirinya masih menginginkan kehadiran seorang Omega di hidupnya, lalu bagaimana dengan semua dedikasi yang selama in dia pertahankan.
Rasanya seperti terjatuh dalam jurang yang sama berulang kali "aaakkhhh...!!!"