Unduh Aplikasi
18.33% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 51: Buron

Bab 51: Buron

"Bagaimana?"

Sera bertanya pada Asheel. Dia terlihat habis mandi karena rambutnya yang masih lembab dan mengenakan piama.

Dia bertanya karena Asheel dan Narberal telah kembali dari kencan mereka.

"Itu menyenangkan untukku, hanya saja aku takut mengecewakan Narberal dengan kencan kecil itu."

Sera menatapnya sejenak sebelum menghela nafas. Dia membaringkan tubuhnya di sofa dan memiringkannya, memungkinkannya melihat Asheel dengan posisi tubuhnya saat ini. Dia bertanya-tanya kenapa pria yang memiliki beberapa wanita di sisinya akan mengatakan hal seperti itu.

"Semenjak kamu melakukan 'itu', semakin mirip kamu dengan manusia. Tapi aku heran kenapa kamu bertingkah seperti lelaki perjaka."

Mulut Asheel bergerak-gerak setelah mendengarnya. Dia tidak tahu apa yang salah dengannya, tapi dia yakin ada yang salah dengan dirinya sejak Sera mengatakannya.

"Aku tidak tahu apakah itu baik atau buruk, tapi memang itu masalahnya." Asheel menghela nafas lelah.

Akhir-akhir ini dia merasa aneh. Berbagai emosi datang satu persatu, yang sangat aneh baginya. Selain itu, berbagai hal juga terjadi pada tubuhnya, seperti; tubuhnya tiba-tiba menjadi panas, detik berikutnya menjadi dingin. Kecenderungannya juga tiba-tiba muncul.

Dia hanya bisa memikirkan satu hal dari gejala-gejala aneh itu.

"Apakah kamu telah mengecek intimu?" Sera juga memikirkan hal yang sama.

"Ya, sepertinya sudah waktunya. Aku bisa merasakannya, mungkin sekitar dua tahun lagi."

Asheel bersandar di sofa dan nadanya terlihat lelah.

"Aku tidak tahu butuh berapa lama kali ini terjadi."

"Kamu memang kacau," Sera mencibir.

"Yah, pada dasarnya aku memanglah kekacauan itu sendiri."

Mereka berdua membicarakan gejala aneh yang terjadi pada Asheel, dan itu mengacu pada asal-usulnya sendiri.

Sera menyebutnya Chaos Distraction; sebuah gangguan saat energi kekacauan yang terlalu banyak di tubuhnya menjadikannya tidak seimbang, yang mengakibatkan dia harus menyesuaikan energi kekacauan didalam tidurnya. Hal itu butuh waktu lama karena Asheel harus melibatkan Inti Kekacauannya sendiri, dan jika dia mengalami kesalahan dalam prosesnya, akibatnya tak terbayangkan.

Inti Kekacauannya bisa retak, dan jika itu terjadi dia bisa kehilangan akal sehatnya sendiri. Upaya yang dilakukannya selama ini untuk menekan sifat Chaos-nya akan hilang begitu saja.

Terakhir kali itu terjadi adalah ribuan tahun yang lalu, dan dia menyesuaikannya di Alam Kekacauan itu sendiri. Saat itu, dia membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menyesuaikannya, dan Sera harus menunggunya selama itu.

Kesalahan terjadi saat dia menyesuaikan Inti-nya yang mengakibatkan dia mengamuk tak terkendali, itu terjadi pada proses terakhir. Untunglah dia berada di Alam Kekacauan, kalau tidak Abyss sendiri akan berada dalam kekacauan.

Tapi bukan berarti kejadian itu tidak memiliki dampak. Dampaknya sendiri sangat mengerikan, ratusan dimensi di Abyss harus hancur hanya karena aura yang menerjang dari Alam Kekacauan, dan kerusakan paling besar adalah yang paling dekat dengannya.

Kehancurannya tidak pandang buku, mau itu Low Abyss, Mid Abyss, bahkan High Abyss. Padahal itu terjadi di dua alam yang berbeda; Abyss dan Alam Kekacauan.

Supreme One sendiri datang dan menekannya, makhluk seperti dia harus terluka untuk menekan dampak yang ditimbulkan oleh amukan Asheel.

Untungnya Asheel berhasil waras saat itu.

Dari perkataan Supreme One sendiri, kejadian itu terjadi karena dia melakukannya terlalu lama di Alam Kekacauan.

Walaupun dia seorang Penguasa Kekacauan, jika dia berada di Alam Kekacauan terlalu lama, sifat Chaos-nya akan muncul kembali sedikit demi sedikit.

Tapi untuk mengobati gejala itu, dia harus berada di Alam Kekacauan untuk menyesuaikan Inti-nya.

Asheel menghela nafas dan tidak ingin memikirkannya. Dia lalu memeriksa sekeliling dan tidak melihat siapapun selain mereka berdua disana. "Dimana Yasaka dan Albedo?"

"Tidak sepertimu, mereka berdua bekerja keras saat kamu masih bersenang-senang disana."

Alisnya berkedut setelah mendengar ejekan Sera, dia bertanya-tanya kenapa wanita didepannya ini tidak tahu diri karena yang terakhir bahkan lebih malas darinya.

"Kamu tidak akan pernah mengalahkanku walaupun kamu terus mengejekku seperti itu." Asheel balas mengejeknya. Dia lalu menggelengkan kepalanya, wanita ini hanya ingin terlihat mendominasi didepannya.

"Hmph!" Sera mendengus dan memalingkan muka. Walaupun begitu, dia harus mengakui bahwa suaminya sangat hebat di ranjang. Gabungan dari Albedo, Yasaka, dan dia sendiri tidak bisa mengalahkannya.

Asheel berdiri dan beranjak dari sofa, "Aku akan mandi dulu!"

Sera menatap punggungnya dan menutup mata, memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya. Dia tidak bisa bilang jika dia tidak merasa khawatir padanya, sebenarnya dia terlalu khawatir!

Dia tidak ingin hal yang sama terjadi seperti terakhir kali.

...

"Kenapa kamu berada disini lagi?"

Cleria bertanya saat dia sibuk meracik minuman.

"Ini adalah restoranku sekarang, kenapa aku tidak boleh berada di sini?" Asheel sepertinya sudah terbiasa oleh omelan itu.

"Aku tahu, aku tahu. Kamu sudah mengatakannya berulang kali. Atasan mana yang mengganggu bawahannya bekerja?" Cleria mengeluh padanya. "Bukankah kamu membangun kedai ramen dua minggu yang lalu?"

"Ahh, Sebas sudah melakukan bagianku. Aku bisa mati jika bekerja setiap hari." Asheel meletakkan kepalanya di meja.

Mejanya sendiri berada di depan konter, memungkinkannya berbicara dengan Cleria dari dekat.

Sudah beberapa bulan berlalu sejak dia berkencan dengan Narberal. Artinya, sekarang adalah musim dingin dan tahun baru sudah lewat.

Dia sekarang sedang mampir di restoran Cleria.

"Seperti yang diharapkan dari pemimpin yang tidak bertanggung jawab, melemparkan tugas pada bawahannya sendiri." Cleria mencibir saat dia terus sibuk dengan pekerjaannya.

"Kamu juga sudah mengatakannya berulang kali." Asheel menjawab dengan santai. Dia terus memperhatikan pekerjaan spektakuler Cleria dengan kepalanya di meja.

"Aku mempunyai kabar untukmu," Cleria tiba-tiba berkata setelah dia menyelesaikan minumannya dan meletakkannya di meja Asheel.

"Hmm?" Asheel mengangkat kepalanya.

Cleria tidak berkata apa-apa dan meletakkan dua lembar kertas di atas meja. Asheel mengambilnya dan melihat tampilannya, setelah itu dia mengerutkan kening.

Dia terus membacanya dari atas ke bawah dan berulang-ulang sebelum menghela nafas. Dia lalu mengambil kertas lainnya, isinya sama tetapi subjeknya berbeda.

"Apakah ini kertas buronan?" Asheel tanpa ekspresi menatap Cleria.

"Ya, setelah kejadian terakhir kali saat aku diburu sebelumnya, kamu dan Iblis hitam itu terlibat, membuat wajah kalian dikenal oleh para pengusir setan dan Iblis yang kamu lawan." Cleria berkata padanya saat dia meneguk minumannya sendiri.

Dua lembar kertas itu adalah Kertas Buronan yang dipublikasikan dari dunia bawah oleh para petinggi Iblis, dan itu tercantum wajah Asheel dan Diablo yang digambar.

"Padahal, kamu akan mendapat kedamaian saat ini jika kamu tidak melawan Euclid Lucifuge terakhir kali."

Asheel hanya menghela nafas dan mengabaikan komentar terakhir Cleria.

"Kenapa pemberitaannya lama sekali? Ini sudah sekitar tiga bulan sejak kejadian itu." Asheel bertanya penasaran.

"Sepertinya karena yang mengajukan informasi kalian adalah golongan Fraksi Setan Lama, yang pada dasarnya tidak rukun dengan empat Maou saat ini. Selain itu, para petinggi Iblis itu tidak menganggap serius kalian, membuat proses itu cukup lama. Yang ini sudah cukup cepat dibandingkan buronan yang lain."

Asheel mendengarkan dan memahami sebagian. Dia meletakkan kertas itu di meja dan mengabaikannya lagi. Dipikirannya, ada hal yang lebih penting, dan dia tidak bisa memikirkan hal kecil itu sejak masalahnya sangat besar kali ini.

Dia harus menstabilkan energi kekacauan didalam dirinya!

"Sekarang, aku adalah seorang terorist kelas A, ya?"

Dia meletakkan kepalanya di meja sekali lagi dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Itu bukan hal baru baginya dia menjadi penjahat. Saat berkelana di berbagai dimensi, beberapa di antaranya dia menjadi salah satu dari orang-orang itu.

"Ada apa denganmu? Kamu terlihat cemas dan lelah akhir-akhir ini." Cleria bertanya setelah melihat kondisi Asheel yang lesu.

"Sebentar lagi akan terjadi... tidur panjangku.." Asheel mengatakannya dengan lesu.

Cleria terlihat bingung dan tidak memahaminya.

"Apakah bahkan Iblis perlu hibernasi?"

Asheel tersenyum kecut saat mendengarnya.

Iblis?

Apakah dia bahkan Iblis?

Iblis hanyalah identitasnya, dan dia terus menggunakannya selama ini. Dia adalah Penguasa Kekacauan, dia bisa merubah dirinya menjadi ras lain selama dia mau, dengan menerima energi ras lain dan menyimpannya didalam Inti kekacauannya, tubuhnya sendiri akan menyesuaikan bentuknya secara otomatis, dan dia bahkan bisa memodifikasinya.

Dia berhenti memikirkannya dan menatap Cleria dengan lesu.

"Tidak juga, ini khusus untukku."

Cleria hanya menatapnya sebelum mengalihkan perhatiannya ke yang lain. "Oh, begitu. Aku tidak terkejut lagi, kelompok kalian memang aneh, huh..."


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Nobbu Nobbu

Thx

Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C51
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk