Kemal memang tipe yang tidak suka memendam, ia lebih senang dengan yang to the point. Katanya, biar semuanya jelas dan tidak ada kesalahpahaman diantara mereka.
"Jadi, apa jawaban kamu, Na?" tanya Kemal tak sabaran.
Kirana mengangguk pelan. "Tahu kan kalau artinya aku kayak gini."
"Berarti iya?"
"Iya Kemal."
Kemal tidak bisa menjelaskan betapa bahagianya dirinya mendengar pengakuan dari Kirana. Dia pikir Kirana tidak serius dengannya karena pekerjaannya yang sangat berbanding terbalik dengan pekerjaannya yang hanya sebagai asisten pribadi. Kirana mungkin bisa saja mencari pasangan yang lebih baik dari Kemal.
Namun, pada dasarnya Kirana memang bukan tipikal orang yang melihat dari segi pekerjaannya apa. Selagi orang itu bisa membuatnya bahagia dan nyaman, sudah lebih cukup untuk Kirana.
"Kalau aku tanya lagi. Apa kamu mau menikah dengan ku?" tanya Kemal dengan perasaan yang sudah dag dig dug, khawatir ajakannya di tolak.