"Sedekat apa kakek dengan kakeknya Cia? Terus kenapa kalian memaksakan kehendak dengan menikahkan kami. Bukankah itu egois namanya?"
"Ya, sangat egois. Kakek tau apa yang kakek lakukan akan menyakiti kalian, tapi kakek merasa jika tidak menjodohkan kalian akan jauh lebih menyakitkan, terlebih untuk Dhika."
"Bisa kakek jelaskan dengan rinci biar Cia paham?"
Kakek mengangguk, dia mengitari sayurannya yang berada dalam pipa yang di design khusus untuk beberapa jenis sayuran segar yang menggugah selera. Untuk penyuka sayuran seperti Cia udah pasti buat ngiler.
"Sedari muda kami adalah sahabat, awal perjanjian kami ingin menikahkan anak-anak, tapi kami sama-sama memiliki anak laki-laki, lalu saat kamu lahir kami kembali membuat perjanjian. Sebenarnya, kami tidak memaksakan asal kalian dapat memilih pasangan yang baik. Tapi nyatanya, cucuku kelewat idiot. Terpaksa kakek bertindak."