Dhika hadir setelah Cia masuk keruang ujian karena dia harus membuka acara pertandingan olahraga yang juga saat ini sedang berlangsung di sekolahnya.
Dia berharap bisa bertemu istrinya sebentar sebelum gadis itu mulai mengerjakan soal tapi dia terlambat.
Kedatangannya sudah pasti di sambut baik oleh kepala sekolah dan jajaran dewan guru, dia kepala sekolah termuda di Jakarta.
Parasnya yang tampan sudah menjadi rahasia umum, begitu pun dengan status pernikahannya, banyak yang patah hati tapi mau di bilang apalagi nasi sudah menjadi bubur. Cuma bisa diam-diam ngefans aja.
Dhika duduk bersama pak Ramlan dan dewan guru lainnya yang saat ini menjadi guru pembimbing, dia dengan sopan menolak tawaran kepala sekolah Pelita Hararapan Jaya untuk menunggu di ruangannya.
Kedatangannya kesini sebagai pembimbing bukan kepala sekolah, jadi dia akan tetap berada di tempat seharusnya.