Tapi, dia pun tidak bisa berbuat apa-apa, selain mencoba untuk sabar, karena Awan adalah anak yang di rekomendasikan ke sekolahnya secara langsung.
"Tidak ada peraturan, aku hanya prihatin, jika sewaktu-waktu kau akan mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan," kata pria itu pada Awan.
Awan tersenyum tipis.
"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku permisi," kata Awan pada pria di depannya itu sambil beranjak dari tempat duduknya.
Pria itu pun hanya bisa tersenyum sinis, dengan memiringkan senyumannya itu.
Clek!
Brak!
Awan keluar dari ruangan direktur sambil memasang wajah serius miliknya. Kini banyak hal yang terpikirkan di dalam otaknya.
Sesekali, jentikan tangannya terdengar mengema di koridor sekolah itu.
Hal besar yang tengah kalian sembunyikan di dalam sekolah ini, aku akan mencari tahunya. Aku akan mencari pelaku sebenarnya.
Siapapun itu, kalian yang terlibat di dalamnya, akan aku temukan.