Bab 192: Sebuah keinginan terpendam

Cklekk!!!

Pintu apartemen itu terbuka dan tertutup kembali. Nadia masuk dengan malas. Dan melemparkan tasnya ke sembarang arah. Kemudian duduk bersantai di kursi ruang tamu nya.

Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagi gadis cantik yang saat ini sudah berusia 22 tahun itu. Setelah bersusah payah mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara kepada sang Bunda, namun hasilnya benar-benar sangat mengecewakan dan tidak seperti apa yang ia harapkan sebelumnya.

Jadi, Nadia benar-benar merasa sangat kesal terlebih lagi jika dirinya mengingat semua ini hanya karena pekerjaan yang dianggap sepele oleh Nadia tetapi bagi Rafandra benar-benar sangat berat dan memusingkan kepala nya.

"Huh..." Dengusnya melepaskan lelah.

"Kau sudah pulang?"

Pertanyaan dari Rafandra yang tiba-tiba muncul dari kamar. Gadis cantik yang baru saja bersantai itu langsung terlonjak kaget mendengar tiba-tiba ada suara yang mengejutkan dirinya.