Malamnya, Rafa mengantarkan Nadia pulang ke rumahnya. Ya, hubungan Rafa dan Nadia selangkah lebih dekat lagi. Mereka tampak bahagia bersama, seperti tidak ada masalah ataupun kecanggungan di antara mereka berdua.
Kedua remaja itu terlihat sedang mengobrol santai di atas motor mereka yang sedang melaju.
"Seharusnya kamu bantu aku untuk menolak keinginan Mama kamu yang menawarkan kebaikan sama aku," ucap Nadia pada Rafa.
"Yang namanya kebaikan itu nggak boleh di tolak tau, lagipula aku memang sama sekali nggak keberatan kalau harus antar kamu tiap hari sepulang kerja. Bahkan untuk jemput juga tidak masalah," sahut Rafa.
"Benarkah? Tapi, aku rasa itu benar-benar tidak perlu. Aku bisa berangkat ke sekolah sendiri," Nadia tersenyum tipis di belakang Rafa yang saat ini membonceng dirinya.
"Lain kali jangan menolak tawaran dariku. Apa kamu mengerti?" tanya Rafa sambil melirik kaca spionnya untuk melihat reaksi Nadia.
"Hm, aku tidak bisa berjanji untuk ini," jawab gadis itu.