Bab 178: BAB 178 PURA-PURA MARAH.

"Tidak mungkin sekali, kalau aku mulai menyukai laki-laki yang turun andil dalam kesedihan yang aku rasakan sekarang."

***

Setelah menyelesaikan makan malam mereka, Bian pun mengantar Aretha pulang. Sepanjang jalan, tidak henti-hentinya Bian tersenyum karena hari ini dia sangat senang. Sementara itu, Aretha yang berada di sampingnya terlihat mengerutkan keningnya saat dia melihat Bian yang senyam senyum tidak jelas.

"Kamu kesambet ya Bi?" ucap Aretha yang membuat Bian terkekeh saat mendengar kata-katanya.

"Jangan sembarangan ngomongnya Tha!" balas Bian tanpa menatap Aretha.

"Lagian salah kamu sendiri, kenapa senyam senyum tidak jelas begitu. Seperti orang gila saja," ucap Aretha yang mencibir Bian.

"Itu karena aku sedang merasa sangat senang!" ucap Bian yang kali ini dengan menatap Aretha dan melempar senyum padanya.

Aretha terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya setelah dia mendengar jawaban yang di berikan oleh Bian kepadanya.