Su Jing bangun saat matahari sudah naik cukup tinggi. Dia bergegas mandi lalu bersiap untuk membuat sarapan ... atau lebih tepatnya brunch. Namun, saat hendak ke dapur dia melihat halaman belakangnya dipenuhi barang yang tidak dia lihat kemarin. Rasa penasaran mengalahkan rasa laparnya. Dia pergi ke halaman belakang dan mendapati benda benda asing memenuhi halamannya. Kebanyakan benda tersebut di tutupi oleh pasir maupun tanah, kumpulan kayu yang sudah tidak berbentuk, tetapi yang paling mencolok dari semua benda tersebut adalah mayat hewan seperti mammoth pada jaman es dahulu tetapi memiliki kepala layaknya babi hutan. Kaki nya sudah terpotong dan sebagian dadanya seperti termakan oleh sesuatu. Dia tahu bahwa mahluk ini pasti bukan berasal dari bumi.
"WTF! Kok tiba-tiba ada benda benda ini sih di halaman belakang ku? Kemarin kan masih kosong."
Su Jing tidak tahu apa yang terjadi karena dia sedang terlelap tidur, jadi siapapun yang membuang benda benda ini pasti datang saat dia sedang tertidur. Dia memeriksa benda benda tersebut, kesimpulan yang dia dapat, ini semua adalah sampah. Kayu, batu, pasir, menjadi mayoritas kebanyakan benda. Dengan pengecualian beberapa benda. Yaitu mayat hewan yang tidak diketahui dan juga kertas yang bertanda Linley Baruch.
'Sebentar, Linley Baruch? sepertinya pernah kudengar nama itu di suatu tempat' Su Jing membuka HP nya dan mencari nama Linley Baruch. Dia mendapati Linley Baruch adalah protagonist dari novel Coiling Dragon. Saat itu juga Su Jing berpikir mungkin ini semua datang dari dunia Coiling Dragon. 'Gak mungkin, pikiran ku makin aneh aja nih' Tapi dia tidak bisa menyangkal kemungkinan itu setelah melihat mayat hewan ini.
Su Jing mengecek seluruh bagian halaman rumahnya, untuk mencari kemungkinan semua benda ini diangkut dan di buang di halaman belakangnya dengan sengaja oleh seseorang. Namun, dia tidak melihat satupun jejak ban truk. 'Benda sebesar ini minimal pasti diangkut oleh truk, dan seharusnya ada jejak yang mengarah ke halaman belakang ini. Tapi tidak ada satupun jejak, walau ada kemungkinan jejak nya hilang oleh hujan. Harusnya sekecil apapun bisa terlihat.'
Su Jing semakin curiga dengan semua kejadian ini. Dia bergegas keluar dan menanyakan tetangganya apa ada mobil besar atau truk yang datang setelah tengah malam ke desa. Tapi, setiap orang mengatakan tidak mendengar apapun. Bila ada yang bertanya alasan dia menanyakan hal tersebut. Dia hanya menjawab temannya dari kota ingin memberikan beberapa barang.
Su Jing kembali ke rumah lalu membuat makan siang. Dia membuang dulu pikiran lain, mungkin setelah makan pikirannya bisa lebih jernih dan bisa berpikir lebih logis.
Linley Baruch dan bangkai hewan raksasa. Kedua hal ini terus berputar di pikiran Su Jing. Dia terdiam sejenak dan mencoba untuk mencari petunjuk lain. Mungkin di dalam tumpukan sampah itu terdapat barang yang bisa memecahkan misteri ini.
Su Jing beranjak ke halaman belakangnya membawa sekop lalu menggali tumpukan sampah tersebut. Pasir, batu, dan gravel yang ada hanyalah benda biasa yang sering dijumpainya. Tapi, potongan potongan kayu ini memiliki pola yang unik. Kayu tersebut kokoh walau sudah terpotong. Dia juga melihat batu yang diukir, tetapi ukiran tersebut masih mentah. Permukaannya kasar dan ukirannya tidak teratur.
Su Jing membawa benda benda yang menurutnya bisa menjadi clue kedalam rumahnya. Termasuk bangkai hewan tersebut. Karena jika hal ini dilihat oleh seseorang terutama pemerintah. Hidup santai Su Jing pasti akan terganggu. Dia membawa pisau untuk memotong bangkai tersebut menjadi beberapa bagian dan memasukkannya kedalam kulkas. Jika memang hewan ini berasal dari dunia Coiling Dragon artinya hewan ini adalah magical beast. Namun, jika itu hanya imajinasi belaka ku saja tetap saja hewan aneh ini harus ku simpan dulu.
Su Jing memotong hewan itu menjadi bagian bagian kecil yang bisa dimasukkan kedalam kulkas. Untungnya sebagian besar bagian dari hewan ini sudah dimakan oleh binatang lain. Jadi kulkasnya bisa menyimpan kurang lebih semua potong dari hewan tersebut. Saat sedang memotong daging hewan itu, aroma khas keluar dari setiap bagian daging. Aroma itu bukan saja membawa beberapa binatang di area ke arah hewan tersebut. Bahkan Su Jing yang sedang memotong hewan itu merasa nafsu makannya terangsang oleh aroma tersebut.
Anjing keluar dari lubang mendatangi Su Jing yang sedang memotong daging. Kucing keluar dari jendela rumahnya, burung turun untuk menyantap daging tersebut. Semua hewan di area itu seperti terhipnotis memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk memakan daging tersebut.
"Hush hush hush." ucap Su Jing mengusir binatang yang mendekat. Namun, aksi tersebut nihil karena jumlah mereka yang banyak.
"Jangan salahin aku kalo kalian sakit ya." Su Jing membiarkan mereka memakan daging hewan itu, karena dia rasa dengan mereka memakan daging itu bisa mengurangi beban kulkasnya, selain itu juga dia ingin mengetahui efek dari daging tersebut bagi binatang-binatang ini. Kucing itu membawa daging nya ke dalam rumah, lalu burung mengambil bagian kecil dari daging ke arah sarang mereka. Tapi, anjing-anjing dan beberapa hewan lainnya memakan daging tersebut langsung di tempatnya.
Su Jing melihat banyaknya daging yang mungkin tidak bisa dihabiskan seumur hidupnya. Dia membungkusnya dengan plastik dan memasukkannya kedalam kulkas. Namun, masih banyak daging yang tidak bisa dimasukkan. Dia mencari di internet cara mengawetkan daging tanpa pengawet dan freezer. Setelah menemukan solusi nya, dia pergi ke toko untuk membeli barang yang dibutuhkan.
Su Jing membutuhkan waktu yang banyak untuk memotong dan mengawetkan daging daging itu. Saat dia melihat hari sudah malam. Dia membereskan semua peralatan yang dia gunakan. Lalu, bergegas mandi dan membuat menu makan malamnya. Karena aktifitas yang memakan banyak tenaga di siang hari, akhirnya dia memilih untuk membuat mie goreng sederhana dengan telor orak arik.
"Meong~"
Su Jing mendengar suara kucing dari arah kamar orang tuanya yang belum dia bersihkan. Kucing itu keluar dan mengeong di depan Su Jing. Dia ingat akan kucing yang tadi siang membawa daging hewan itu ke dalam rumah. Tapi, saat itu kucingnya terlihat kurus dan tidak terurus. Kucing yang sedang mengeong di depannya ini memiliki bulu yang tebal dan halus.
"Apa mungkin karena daging hewan itu yang mengubah kucing ini?" pikir Su Jing, tetapi hal itu rasanya tidak masuk akal. Namun, buktinya ada di depan matanya. Tidak mungkin juga bila kucing sebagus ini tidak memiliki majikan.
Kucing itu datang bersama 3 anaknya, yang juga memiliki bulu yang tebal dan halus layak ibunya. Su Jing mengambuil daging dari kulkas untuk diberikan pada kucing kucing itu. Setelah dia potong menjadi bagian kecil yang mudah dimakan. Dia berikan ke kucing kucing itu.
"Malam ini mungkin saja terjadi lagi kejadian serupa, lebih baik aku tidur lebih awal agar bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di halaman belakang ku ini."
— Bab baru akan segera rilis — Tulis ulasan