Marpuah menghampiri Didi dan juga Rudolf.
Mereka saling mengobrol, tapi lebih tepatnya Marpuah yang mengajak mereka berdua untuk mengobrol.
Karna sebenarnya Rudolf dan juga Didi hanya diam saja dan tak menanggapinya sejak tadi.
Marpuah terus mengoceh tiada henti.
"Eh, Bang Didi, Bang Rudolf! Tahu enggak kalau teman Marpuah, itu ganteng banget!"
"Buodo amat!" cantas Didi.
Tapi Marpuah tak peduli, dan seperti biasanya dia selalu bertingkah heboh dan terus mendekati Didi dan juga Rudolf. Meski mereka bersikap acuh, namun Marpuah tak pernah merasa tersinggung atau pun marah serta tak menjauh.
Dan tak berselang lama Jamillah tiba-tiba datang bersama Qimons.
Entah dia dan Qimons sedang ada urusan apa dengan si pemilik rumah, sehingga dia datang kemari sepagi ini.
"Kak Didi, Kak Rudolf, kalian belum pulang?" tanya Qimons.
"Belum, kita pulang nunggu matahari terbit lebih tinggi lagi! Lagi pula, Nenek Sugianti, juga belum kasih kita sarapan," jawab Didi.