"Apa kau benar-benar bisa menggunakan itu untuk melawan mimpi burukmu?" Rain bertanya pada gadis itu.
Tangan Jeanna menyentuh bandul bulan sabit itu. "Saya … akan mencoba, Pak."
"Bahkan meski kau tak bisa mendengar suaraku, tapi kau bisa merasakan benda itu, kan?" sebut Rain. "Jadi, pastikan kau tidak bermimpi buruk lagi. Atau aku akan membuang itu."
Jeanna menggenggam bandul bulan sabit itu. Lalu, Rain melihat tetes demi tetes air jatuh ke pangkuan gadis itu. Rain terkejut karena Jeanna tiba-tiba menangis sambil menggenggam bandul bulan sabit dari kalung yang diberikan Rain itu. Apa lagi sekarang?
"Hei, kau kenapa?" Rain berusaha untuk tidak panik. "Apa karena aku mengancam akan membuang itu?"
Ah, seharusnya Rain tidak mengatakan itu. Terkadang ia masih sulit mengendalikan kata-katanya. Benar-benar merepotkan.
Rain mendecak kesal. "Aku tidak serius tentang itu. Tapi, jika benda itu tak berguna untukmu, bukankah sebaiknya kau membuangnya?"