"Geez, suamimu itu benar-benar tak romantis," celetuk Zee ketika dia duduk di sebelah Jeanna di sofa ruang tamu setelah Dokter Millie pergi.
Jeanna meringis. "Anak Kecil, berhentilah mengomentari orang dewasa."
Zee tiba-tiba menyentuh perut Jeanna. "Jadi, aku akan punya keponakan?"
Jeanna terkejut mendengar itu, tapi ia tersenyum dan mengangguk. "Ya. Bagaimana perasaanmu akan punya keponakan?" tanya Jeanna.
"Bodoh," balas Zee. "Seharusnya aku yang bertanya, bagaimana perasaanmu yang akan menjadi seorang ibu?"
Jeanna mengernyit. Bagaimana perasaan Jeanna? Jeanna bahagia, begitu bahagia hingga dia merasa bersalah pada keluarganya karena merasa sebahagia ini.
"Kuharap, ini air mata bahagiamu, Jeanna," ucap Zee sembari mengusap pipi Jeanna.
Jeanna menunduk ketika air matanya terus jatuh. Ia pun berharap ini adalah air mata bahagianya. Namun … dadanya terasa begitu sakit saat ini. Rasa sakit ini tak hanya menyesakkan dadanya, tapi juga mencekiknya.