"Mau apa kau kemari?" sengit Carol sembari melangkah mendekat ke arah papa mereka.
Rain mengangkat alis. "Kau semakin berani saja setelah kembali dari maut, Carol."
Dan sepertinya, sumber keberanian Carol adalah … pria yang membuat suasana hati Rain buruk itu. Apa bagusnya si Mesin Pembunuh itu?
"Malam itu, kau …"
"Aku datang untuk menolong kalian malam itu, tapi kau malah kabur dan jatuh ke jurang, lalu menghilang," Rain menyela kalimat Carol. "Aku datang untuk menjelaskan itu pada Papa."
Carol mendengus sinis. Rain harus menahan diri untuk tidak balas mendengus sinis, mengingat dia masih kesal karena kebodohan Carol yang bukannya langsung kabur saat itu.
"Dan juga, investasi Suryatama untuk proyekku." Rain tersenyum, sengaja ingin membuat Carol kesal.
Carol tampak akan membalas, tapi dia kembali menutup mulutnya. Rain lagi-lagi memperhatikan tangan Troy yang semakin erat menggenggam tangan adiknya., ingin rasanya Rain mematahkan tangan itu.