"Mas, sepertinya panggilan alam datang nih," kata Gus Azmi akan membuka pintu mobil.
"Silahkan Gus," kata Alif.
"Kalau bersedia ni, cerpen Chafiya, dia suruh aku membaca tapi belum sempat, barang kali Mas Alif mau," ujar Gus Azmi yang memberikan ponselnya lalu bergegas pergi.
Alif dengan ragu lalu membaca.
***
Saat itu gadis berambut indah sedang berjalan, dia melihat pria yang di idamkan berjalan bersama dengan wanita lain dan sangat mesra.
'Sakit rasanya seperti di tusuk pedang yang tajam, namun apa daya aku tidak bisa memaksa cintamu, akan ku iklaskan cintaku, karna aku yakin sudah ada sendiri nanti jodoh yang memang ditakdirkan untuk hidupku. Selamat tinggal kenangan terbanglah bersama angin.' batin gadis itu pulang dengan wajah yang sedih dan napas yang sangat sesak.
'Terima kasih sudah telah membekaskan setitik cinta di hatiku,' gadis itu berpas-pasan dengan santri putri di daerahnya, dia berjalan namun matanya terus memperhatikan.