Momo, kucing anggora kesayangan Adrian itu langsung berlari saat mendengar suara panggilan dari Adrian ketika membuka pintu kamar. Sepertinya dia begitu hapal bagaimana suara orang yang sudah merawatnya sejak dulu.
Bahkan momo tak pernah salah, dia selalu tahu siapa yang datang. Ketika orang asing atau art lain yang datang, dia tidak akan peduli. Tapi begitu Adrian datang, dia langsung bangkit dari tidur atau meninggalkan mainannya saat itu juga.
Sekalipun Adrian tidak bersuara, tapi penciumannya yang tajam membuat Adrian menjadi sosok kesayangan untuk momo. Melihat bagaimana momo begitu dekat dengan Adrian, membuat Maya tersenyum.
"Kelihatannya momo emang deket banget sama Papa, ya?"
"Iya, dong. Saya 'kan yang rawat dia dari kecil."
Beberapa kali Maya bersin setelahnya, membuat Adrian sedikit menjauh dari Maya, karena takut ketularan. Kelihatannya Maya juga tidak sehat, kantung mata perempuan itu menghitam dengan bibir yang tampak pucat.
"Kamu sakit?" tanya Adrian.