"Menyelidiki kasus apa?" tanya Farida yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.
Aku tentu saja terkejut, tapi untung saja seruan dari umi dan abi bisa mengalihkan perhatian Farida. Mertuaku itu meminta kami untuk segera masuk karena hari sudah mulai larut. Kata umi, tidak baik mengobrol di luar malam-malam begini, apalagi Farida sedang hamil.
Kami pun segera masuk dan bang Fahri memberi kode agar aku tetap bersikap biasa saja. Aku mengangguk, berusaha bersikap seolah tidak terjadi apa-apa didepan semua orang, termasuk Habib yang sudah menungguku di tangga.
[Aku tahu apa yang kamu dan bang Fahri rencanakan, tapi jika aku boleh berpendapat, usaha kalian hanya akan sia-sia saja. Sebaiknya kamu tidak perlu ikut campur dengan urusan ini, atau kamu akan menerima akibat yang fatal]