Rossi membantu Celine membersihkan rumah yang tidak terlalu besar,
Ini adalah rumah pilihan sang istri terdahulu, dia adalah perempuan cantik dan kaya namun menyukai segala yang berbau sederhana
Rumah ini cukup luas namun bentuk nya elegan dan minimalis
Logan datang dan menuju meja makan kemudian duduk sambil menyeruput kopi hitam nya
" Sarapan mu Tuan" ucap Celine
Pria tampan itu tersenyum tipis dan mengigit roti sandwich nya
" Setelah ini.belanja lah pakaian yang banyak, kemarin aku melihat kau hanya membawa tas kecil dan kurasa isi baju itu sekitar lima atau enam pasang, aku betul tidak?" Ucap logan
Rossi mengangguk, sejujurnya dia masih canggung berada di rumah ini.. terlebih menyusui bayi lain, namun kerinduan pada bayi nya membuat Rossi nekat untuk bekerja sebagai ibu ASI pengganti selama dua tahun
Dua tahun dia berada di rumah ini, jauh dari Brian yang menghilang tanpa kabar
Pria penjudi yang telah menjual bayi nya.. sungguh tega
Logan mengeluarkan sebuah kartu dan memberikan nya pada Rossi
" Pakai kartu ku..beli lah baju yang banyak dan jangan lupa, susu dan vitamin untuk mu agar kau selalu fit" ucap pria itu
Rossi sedikit canggung saat meraih kartu tersebut
" Sebenarnya banyak sekali baju istriku namun aku belum siap melihat baju itu keluar dari lemari, karena aku takut tidak bisa melupakan nya" tambah logan
Rossi mengangguk, dia paham perasaan tuan nya saat ini
Gadis itu hanya tersenyum dan memasukkan kartu tersebut kedalam tas
Namun pikiran Rossi kembali teringat, dia tidak mungkin meninggalkan Irish sendirian.. bagaimana jika dia lapar?
Rossi menatap wajah logan lekat
" Maaf tuan, seperti nya aku tidak jadi pergi ke pusat perbelanjaan..aku memilih membeli pakaian melalu toko online, " ucap Rossi pelan
Logan menoleh, baru kali ini dia menemukan seorang perempuan yang menolak pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli apapun yang dia suka
Pria itu mengerutkan keningnya heran
" Kenapa?" Tanya nya
" Aku tidak mungkin meninggalkan irish, bagaimana jika dia menangis" sahut Rossi
Logan terdiam, apa yang di katakan Rossi ada benar nya juga..
Irish bisa saja menangis saat dia membutuhkan ASI.
Pria tampan itu menghela nafas panjang
" Kau beli saja melalui online, pakai kartu ku untuk pembayaran" ujar logan sambil berdiri
Rossi membawakan tas kerja pria itu dan memberikan nya pada logan saat dia sudah berada di depan pintu
Logan tak mengatakan apa-apa. dia langsung meraih tas tersebut dan masuk kedalam mobil nya
Sementara Rossi berlari kecil untuk menutup pintu gerbang
Gadis cantik itu mengunci pintu tersebut dan kembali masuk kedalam rumah.
Celine tersenyum lebar kearah gadis tersebut
" Air susu mu berlimpah" ucap nya
Rossi mengerutkan keningnya tak mengerti ucapan Celine barusan.
" Maksud mu?" Tanya nya
Celine tertawa lebar dan mengusap bahu Rossi
" Lihat..air susu mu membasahi pakaian yang kau kenakan" ucap wanita paruh baya itu terkekeh
Rossi menjerit kecil,
Bagaimana bisa dia seceroboh itu?
Lalu apakah tuan Logan melihat nya? Dia rasa iya.
Bayangkan betapa malu nya perempuan itu,
Rossi buru-buru masuk kedalam kamar dan mengganti pakaian nya
Setelah berganti, Rossi membuka pintu kamar bayi cantik tersebut
Irish masih terlelap..bayi dengan bola mata biru itu terlelap sangat pulas, padahal Rossi ingin sekali mengeluarkan ASI nya
Perempuan itu kemudian masuk kedalam kamar dan membuka jendela agar udara pagi masuk dan memberikan oksigen segar di seluruh ruangan.
Dia duduk di balkon sambil membuka ponsel nya dan mencari pakaian yang layak di toko online
Tak lupa perempuan tersebut memesan tampon untuk dada nya agar air asi tidak tembus ke pakaian nya.
Rossi membeli beberapa pakaian yang menurut nya layak dan tidak terlalu mahal,
Wanita itu terbiasa dengan membeli barang barang murah agar bisa berhemat untuk makan esok hari.
Bahkan terkadang uang yang sudah dia simpan...di curi oleh Brian untuk membeli alkohol.
Dasar pria brengsek,
Baguslah dia pergi meskipun Rossi masih sangat mencintai nya.
Andai Brian berubah dan berhenti dari kebiasaan berjudi nya..mungkin Rossi masih akan menerima pria itu kembali
Namun pria brengsek itu sudah pergi entah kemana membawa uang hasil penjualan bayi nya sendiri.
Sementara Rossi masih meratapi perasaan nya sendiri.
Tak lama Irish menggeliat, dia mulai membuka mata biru nya dan mengepalkan tangannya sambil terus menggeliat
Menyadari Irish yang terbangun, sontak Rossi menaruh ponsel nya dan menggendong bayi tersebut
" Morning baby" bisik nya
Dia mencium aroma asam dari tengkuk leher bayi tersebut namun terasa sangat wangi bagi seorang ibu
Rossi mencium nya berkali-kali dan membuat Irish menggeliat gemas
Bayi tersebut mulai mencari dada Rossi untuk menyusu,
Justru melihat Irish yang mencari-cari dada nya hanya tertawa kecil
" Kau sangat cantik," ucap nya gemas
Rossi langsung melangkah kan kaki nya menuju ruang tengah sambil menonton televisi
Dia membuka kemeja nya dan menyusui bayi tersebut
Lagi-lagi Irish tampak bersemangat menyusu pagi ini,
Sambil bersenandung, Rossi membelai rambut keemasan milik bayi cantik tersebut
Dia memainkan jemari Irish dan sesekali mencium nya
Rossi tersenyum tipis menatap bayi cantik tersebut,
Tak lama pintu ruang tamu terbuka dan logan buru-buru masuk kedalam rumah
" Rossi, apa kau melihat ponsel ku?" Tanya nya
Rossi seketika tersentak kaget, dan tanpa di sadari Irish melepas kan bibir nya dan dada Rossi
Melihat dada perempuan itu yang terekspos sontak logan mengedar kan pandangan nya
Rossi yang kaget pun buru-buru menutup dada nya dengan tangan dan memunggungi logan
" Mungkin di dapur tuan" ucap Rossi pelan
Logan langsung beranjak kearah dapur dan menemui Celine
" Kau melihat ponsel ku Celine?" Tanya logan
Wanita paruh baya itu mengangguk dan memberikan ponsel milik logan yang dia simpan di dalam epron nya
" Kau terlalu sibuk sampai kau melupakan ponsel mu" ucap Celine
Logan tertawa kecil dan meraih ponsel milik nya lalu buru-buru pergi dari dapur
Dia melewati ruang tengah di mana Rossi sedang menyusui irish,
Ingin sekali dia mencium bayi tersebut namun logan sedikit khawatir jika dada Rossi kembali terekspos.
Dia tersenyum hambar kearah Rossi dan beranjak pergi kembali ke dalam mobil nya dan mengendarai kendaraan tersebut dengan kecepatan sedang.
" Ah..aku hampir terkena serangan jantung melihat Rossi yang tanpa sengaja memperlihatkan dada nya" batin logan
Dia pun langsung menggeleng kan kepalanya dan berfikir jernih sejenak
" Oke..itu hanya kecelakaan kecil, Rossi tidak mungkin sengaja memperlihatkan dada nya di hadapan ku" batin pria itu frustasi.