Bab 75: Flashback : Jebakan

(14 Tahun yang Lalu)

🎼 Kering sudah rasanya air mataku

Terlalu banyak sudah yang tertumpah

Menangis meratapi buruk nasibku

Nasib buruk seorang tunawisma

Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi sebagai lantainya

Hidupku menyusuri jalan

Sisa orang yang aku makan

Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi sebagai lantainya

Hidupku menyusuri jalan

Sisa orang yang aku makan 🎼

Sebuah nada dering dari ponsel Kim Jae. Ia menerima panggilan itu.

"Hallo?!"

"...."

"Apa? Bagaimana bisa? Jangan takut! Aku akan segera sampai di sana dalam 10 menit."

Yoona melihat raut muka suaminya berubah. Kekhawatiran tercetak nyata di rupa tampan suaminya.

Kim Jae segera mengganti pakaian di depan lemari.

"Mau ke mana, huh?" Yoona bertanya. Tangan mulusnya kini melingkar di perut suaminya.

"Ada urusan penting di luar. Aku harus segera pergi, Sayang."