Unduh Aplikasi

Bab 189: Teh Pagi

Restoran dan hanya ada beberapa orang. Matahari terbit bersinar melalui jendela kaca transparan dan jatuh di rambut tebal dan hitam Jesse Soeprapto.

Wajahnya agak lembab, dan kulitnya putih dan lembut, seperti boneka salju.

Dia suka mie, terutama pangsit udang. Hanya saja pangsit restorannya terlalu khusus pada bahannya, atau udangnya tidak segar dan empuk, malah kehilangan esensi pangsit udang yang tidak sebagus yang dimasak oleh pelayan Kiram. .

Jesse Soeprapto masih ingat pangsit yang dibuat oleh Lintang pada hari pertama menstruasi.

Dia makan dua pangsit dengan sesendok makanan, dan tidak memiliki sopan santun.

Kevin Tanoesoedibjo tidak membencinya, dia hanya menuliskan apa yang ingin dia katakan di atas kertas. Kata-katanya kuat, tegak dan indah, dia sedikit tajam di bagian depan yang tersembunyi, dan halus di bagian yang terbuka, seperti dia, dingin tetapi sikapnya.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C189
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk