Unduh Aplikasi
63.26% Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 62: 62. help me

Bab 62: 62. help me

62. Tolong aku.

Sudah berapa hari aku berada didalam ruangan ini? Berada didalam kamar ini membuatku tidak dapat mengetahui siang dan malam. Hanya cahaya lampu gantung yang menerangi ruangan ini.

"Apakah ini telah lewat 3 hari? "

Setiap hari makanan selalu diantar dari luar untukku. Setelah memasukkan makanan kedalam kamarku, pintu ruangan ini segera dikunci dan dikawal oleh Ksatria trochel dari luar.

"Kesalahan apa yang telah aku perbuat? "

"Kenapa kau mengurung ku? "

Rasa frustasi membuat Venus tidak dapat berpikir dengan jernih. Tubuhnya menjadi tidak bertenaga. Makanan yang diberikan untuknya sepertinya dicampur obat aneh yang membuatnya tidak bertenaga.

" Rowan van trochel.... Apa yang kau lakukan padaku...! "

Mungkin karena efek obat yang masuk kedalam tubuhnya, Venus selalu merasa lelah. Sepanjang hari dilewati dengan berbaring diatas tempat tidurnya. Bebrapa kali venus merencanakan diri untuk kabur, namun semuanya gagal karena pintu besi itu sama sekali tidak dapat dibuka.

Venus menunggu pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamarnya dan mencoba memanfaatkan itu untuk kabur. Setiap kali Venus menerobos keluar ketika pintu dibuka, Ksatria trochel yang menjaga pintu kamarnya dari luar membawanya masuk lagi kedalam ruangan itu. Walaupun telah melawan, saputangan yang dibubuhi obat bius selalu ditutup ke mulutnya dan membuatnya hilang kesadaran.

Saat ini Venus tidak dapat memikirkan apapun lagi. Pencarian artefak juga tidak dapat dilakukan olehnya. Dirinya mulai berpikir bahwa mungkin saja Farel akan bangkin dan membunuhnya sebelum dia dapat menemukan Farel.

"Kenapa Rowan menjadi seperti ini? "

Jika saat itu aku menerima perasaanya apakah dia tidak akan berubah menjadi seperti ini? Seharusnya aku tidak memikirkan perasaanku sendiri, jika aku tidak memikirkan harga diriku, mungkin saja saat ini semuanya baik-baik saja.

'Benarkah ini salahku? '

Tapi kenapa aku harus mengorbankan diriku lagi untuk kesenangan orang lain? Bukankah sudah cukup dikehidupan laluku, aku bertindak sebodoh itu. Jika saat ini aku menyerah dan mengakhiri hidupku, bukankah sama saja dengan melepaskan satu-satunya kesempatan ku untuk hidup? Ini adalah kesempatan kedua ku. Dewa atau apapun itu yang telah membawaku kedunia ini telah memberikan ku kesempatan untuk berusaha. Karena itu aku telah menemukan Elliot yang selalu melindungiku. Elliot juga yang membuatku merasakan cinta.

"Aku harus bertahan. "

Venus mencengkram selimutnya erat-erat. Perasaannya yang kacau membuatnya merasa ingin menangis saat ini.

" Elliot... "

"Tolonglah.... Siapapun itu.... Tolonglah aku..."

"Keluarkan aku dari tempat ini... "

Air mata yang ditahannya itu jatuh membasahi tempat tidurnya.

**************************************

Pintu besi terbuka, Venus yang tertidur diatas tempat tidur tidak menyadari kehadiran seseorang yang telah memasuki ruangan itu.

Rowan menghampiri tempat tidur Venus sambil membawa seikat bunga mawar ditangannya.

Setelah meletakkan mawar itu disamping tempat tidurnya, Rowan membelai lembut wajah Venus yang sedang tertidur.

"Wajah mu yang tertidur terlihat sangat cantik. "

Wajah Venus terlihat seperti anak kecil yang polos ketika tertidur. Matanya terlihat bengkak, bantalnya terasa lembap karena air mata. Walaupun Rowan mengetahuinya, tetap saja dia tidak ingin mengeluarkan Venus dari ruangan itu.

" Jangan menangis Venus.... Sebentar lagi... Tunggu sebentar lagi... "

"Pasti kau akan sadar jika ini yang terbaik untukmu. "

Rowan mengecup kening Venus dengan lembut. Senyuman kecil menghiasi wajahnya.

Venus mengerutkan alisnya, sentuhan Rowan membuatnya terbangun dari tidurnya. Matanya yang terbuka pelan melihat Rowan yang berada disampingnya dengan penuh kekesalan.

"Ro.. Wan.."

Rowan tersenyum kepadanya sambil mengelus kepala Venus dengan telapak tangannya.

Venus segera mengangkis tangan Rowan yang menyentuhnya.

" Jangan sentuh aku! "

Venus berusaha bangun dari tempat tidurnya dan mencoba pergi menjauhi Rowan. Karena pengaruh obat yang masuk didalam makanannya, Venus tidak memiliki energi untuk bergerak dengan cepat. Kepalanya terus terasa  sakit.

" Venus, apakah tidurmu nyenyak? "

Bagaimana lelaki ini bisa bersikap seperti tidak terjadi apapun? Setelah mengurungku diruangan ini dan memberikan obat aneh kedalam makananku. Bagaimana kau masih dapat berbicara dan tersenyum lembut seperti itu? Amarah Venus telah mencapai batasnya. jika tubuhnya masih memiliki energi lebih, Rowan yang berada di dekatnya itu akan ditampar nya.

"Menjijikan!!! "

Venus mengeluarkan umpatan kemarahannya.

"Jangan terlalu emosi, ini demi kebaikan mu Venus. "

Omong kosong macam apalagi yang dikatakan oleh Rowan padanya? Dari segi apa ini adalah kebaikanku? Memenjarakan orang yang kau sukai demi keegoisan mu ini yang kau sebut kebaikanku?

Venus terlalu lelah untuk membalas perkataanya. Kata-kata konyol yang diucapkan oleh Rowan membuatnya tertawa konyol.

"Mengurungku dan memberikan obat aneh padaku, itu demi kebaikanku katamu? "

Rowan mengangguk pelan.

"Hah! Benar-benar, aku sudah tidak dapat mengatakan apapun lagi padamu. Kau sudah gila Rowan!!! "

Rowan terus tersenyum melihat Venus, seakan tidak mendengar perkataan yang terucap dari mulut Venus. Rowan terus berprilaku seperti kekasihnya.

" Venus, aku membawakan mu bunga. Apakah kau suka? "

Mata Venus memandang tajam kearah buket bunga yang terletak disebelah tempat tidurnya. Tangannya meraih buket bunga mawar itu dan melemparkannya ke lantai. Kelopak mawar itu terlepas dan berserakan dilantai kamarnya.

" Ah, kau tidak menyukainya. Besok aku akan bawakan bunga lain untukmu. "

"Keluarkan aku dari sini! "

"Tidak bisa. "

Rowan menjawab Venus dengan dingin.

"Venus, kau harus disini agar tidak ada yang dapat membawamu pergi dariku. "

Venus mundur menjauhi Rowan. Namun Rowan kembali mendekatinya.

" Kau... Kau sudah gila!!! Kau sudah tidak waras!!! "

Venus mencoba berdiri dan turun dari tempat tidurnya, namun badannya yang lemah membuatnya terjatuh. Seketika itu juga rowan kembali mendekatinya dan memeluk tubuhnya. Venus yang sudah tidak dapat menahan emosinya itu akhirnya mencakar tangan rowan yang mencoba menyentuhnya.

" Lepaskan aku!!! Kau menjijikan, kau benar-benar keterlaluan rowan. "

Raut wajah rowan yang tadinya masih tersenyum sekarang telah menjadi dingin. Dengan mata yang kosong dia manatap Venus dan memegang dahinya seolah sedang memikirkan sesuatu.

" Tampaknya pemikiranmu masih tidak benar Venus, aku harus memberikan obat itu lagi padamu. "

Venus menatap rowan dengan penuh kebencian.

" Aku tidak akan makan apapun yang kau berikan!!! "

Rowan kembali mendekati Venus dan mengangkatnya dengan paksa. Setelah membaringkannya keatas tempat tidur, rowan tersenyum kembali kearahnya. Luka cakaran Venus membuat lengannya berdarah, tetapi rowan sekan tidak merasa sakit. Wajahnya terlihat tenang.

" Kau akan memakannya, aku akan memastikan itu. "

".... "

"Tunggulah Venus, aku akan membuatmu sadar dan menerima perasaanku. "

".... Sialan! "

"Jangan terlalu membenciku Venus. Aku mencintaimu. "

Entah apalagi yang sedang direncanakan oleh rowan, kelihatannya rowan tidak akan berhenti begitu saja. Obat apalagi yang akan diberikan paksa kepadaku? jika terus seperti ini aku tidak yakin bisa terus bertahan.

"Besok aku akan kembali lagi, Beristirahat lah Venus. "

***************************************

"Akhir-akhir ini para pelayan gedung barat terlihat aneh..."

Duchess sheriel duduk di taman sambil membaca bukunya menyadari keanehan para pelayan disekitarnya. Suaminya rowan terlihat aneh dan sering menghilang dari kediaman utama. Venus, wanita yang tidak dia sukai itu juga telah menghilang selama berhari-hari.

Tidak mungkin wanita itu keluar dari kediaman trochel, sepengetahuan ku dia tidak memiliki tempat tinggal selain disini, bukankah Elliot telah memintanya menunggu dikediaman trochel?

Rowan terlihat sibuk memerintahkan Ksatria terdekatnya untuk melakukan sesuatu. Beberapa hari yang lalu dia juga memetik bunga mawar yang ada di taman ini sendiri.

"Mawar itu pasti diberikan kepada Venus"

Tapi dimana Venus berada? Bukankah ini aneh? Seakan sedang menyimpan rahasia darinya, para pelayan gedung barat juga terlihat sibuk.

"Hm.... Bagaimanapun juga ini sangat aneh. "

Walaupun telah diperingatkan untuk tidak melukai Venus, tetap saja sheriel merasa ada sesuatu yang janggal dari Venus.

Setiap kali sheriel masuk kedalam ruang kerja Rowan. Selalu saja terlihat beberapa orang Ksatria yang keluar masuk ruangan itu untuk memberikan laporan.

" Sebenarnya apa yang mereka lakukan hingga perlu melapor setiap saat? "

"Rowan sepertinya sedang melakukan sesuatu. "

Karena merasa keanehan yang terjadi disekitarnya. Duchess sheriel memutuskan untuk mencari tahu diam-diam tentang hal yang sedang dilakukan oleh suaminya.

***************************************

Setelah berjalan melewati ruangan kerja Rowan selama beberapa kali. Akhirnya seorang Ksatria masuk kedalam ruangan itu. Sheriel segera mendekati pintu depan ruangan Duke untuk mencoba mendengar percakapan yang ada didalam ruangan itu.

"Hm... Tidak terlalu terdengar. "

Suara percakapan didalam ruangan itu tidak terlalu terdengar jelas. Yang terdengar hanya sebagian dari suara Ksatria yang memberikan laporannya kepada Rowan.

"...... Diberikan padanya..... "

Sheriel menempelkan lebih dekat lagi telinganya ke pintu ruang kerja rowan.

' diberikan? Apa yang diberikan pada siapa? Suaranya tidak terlalu jelas. '

Tidak lama kemudian suara rowan juga terdengar dari balik pintu.

" Naikkan lagi dosisnya........... Nya... "

'Hah? Naikkan dosis? Apa yang dilakukan oleh rowan?'

Tetap saja sebagian dari percakapan rowan tidak terdengar jelas karena suaranya terlalu kecil.

Namun perkataan rowan setelah itu membuat sheriel terkejut. Dari dalam ruangan terdengar nama Venus disebut oleh rowan.

Sheriel menjauhkan diri dari pintu ruangan itu dan berjalan dengan cepat untuk kembali kedalam kamarnya.

"Venus? Aku yakin rowan menyebut nama Venus.. "

Apapun yang sedang dilakukan oleh rowan, pasti ada hubungannya dengan Venus yang tidak terlihat didalam kediaman trochel.

Jantung sheriel berdebar kencang mengingat perkataan yang didengarnya. Walaupun hanya sepengal sepenggal percakapan yang terdengar, sheriel mencoba menghubungkan semua percakapan yang baru didegar olehnya. Dengan pelan dia bergumam didalam kamarnya.

" Diberikan padanya... "

"Naikkan lagi dosisnya"

"Venus.... "

Tubuh sheriel terguncang setelah dia berhasil menghubungkan semua itu.

"Rowan sedang melakukan sesuatu kepada Venus. Entah obat apa yang telah diberikan kepada Venus, yang pasti dia sedang menaikkan dosis obatnya. "

Keringat dingin mulai mengalir dari tubuhnya.

" Rowan.... Dia sedang melakukan hal yang berbahaya. "

Mungkin saja Rowan menyembunyikan Venus di suatu tempat.

Menyadari hal itu membuat sheriel ketakutan. Suami yang dinikahinya telah melakukan hal yang keterlaluan kepada wanita lain.

"Aku harus mencari tahu lebih lanjut lagi."


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C62
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk