Mawar benar-benar tak tahu, dan mungkin tak akan pernah tahu keinginan dan tujuan Prans yang sebenarnya. Baginya, Prans semakin misterius. Namun justru karena kemisteriusannya itulah, yang membuatnya semakin tertarik dan kian mencintal lelaki itu. Dan memang, cintanya pada lelaki itu tak akan pernah luntur
"Aku? Ya, bekerja." "Kenapa kau tidak pernah kelihatan?" "Untuk apa, Mawar?"
"Mas, ke mana saja kau?"
"Mas, kau tidak mengerti perasaanku atau kau memang pura-pura tak mengerti?" Mawar semakin terisak. Ditatapnya wajah Prans lekat, seakan meminta pengertian lelaki pujaan hatinya.
"Aku mengerti, Mawar. Tapi, aku tak mungkin mengingkari janji. Kau sudah menjadi istri Hans"
"Tapi aku tidak mencintainya, Mas
hampir saja bertabrakan dengannya. Mata Mawar membelalak, antara percaya dan tidak. Antara haru dan sedih, setelah melihat siapa yang kini berdiri di hadapannya.
"Mas. Mas Prans." desisnya.. "Ya, aku. Apa kabar, Mawar?"
— Tamat — Tulis ulasan