Ucok spontan tertawa. "Maafkan aku, Bos," katanya merasa bersalah karena sudah tertawa, "Tapi kalau sudah seperti itu, berarti dia menginginkan Anda. Besar kemungkinan dia ingin bercinta dengan Anda. Jadi Anda harus lebih peka terhadap bahasa tubuhnya."
"Tapi, diam itu bukan berarti dirinya tidak mau? Kan dia tidak mengatakan apa-apa?"
"Dia hanya malu pada Anda, Bos. Jadi dia menunggu respon Anda lebih dulu."
Malik ingin tersenyum, tapi ia tidak ingin sang supir curiga soal rentenan pertanyaan itu. "Baik, terima kasih, Ucok."
"Sama-sama, Bos." Dalam hati ia bertanya-tanya, "Siapa wanita yang dimaksud bos, ya? Perasaan tadi bos dari apartemennya bu Andin. Apa jangan-jangan ...," Ucok langsung menghentikan pikirannya, "Tidak mungkin kalau bu Andin, toh bu Andin sudah bersuami. Lagi pula mana mungkin bos selingkuh sama istri orang."
Malik berdeham. "Nanti malam kau bisa pergi di mana saja kau mau," kata Malik sambil menatap Ucok.
"Bos tidak ingin pergi?"
Seneng ya bisa lihat Tommy dan Sherly akur. ^^