Bab 173: Rencana yang gagal

Pernah mendengar pepatah manusia bisa merencanakan tapi Tuhanlah yang menentukan? Pepatah itu sangat cocok untuk gadis pemilik mata coklat gelap. Gadis yang memiliki banyak topeng, manusia yang seperti serigala berbulu domba, musuh dalam selimut, orang penuh tipu muslihat dan kemunafikan, Tiara.

Suara bising dari musik yang diputar DJ semakin kencang saat malam semakin larut, hingga menggetarkan gedung tempat semua orang nakal berkumpul, seolah ada gempa. Gadis berpakaian kurang bahan menghampiri pria yang ia kenal sejak lama.

"Kamu sudah hubungi anak buahmu?" tanya Tiara menyilangkan tangan ke dada sambil mengangkat kepala dengan tatapan datar nan angkuh.

"Sudah, besok tinggal menjalankan rencana," sahut pria yang sedang memegang gelas berisi cairan berwarna ungu yang memiliki bau menyengat.

Tiara mengangguk kemudian menyandarkan punggung ke dinding beton, menatap pria itu sambil membakar ujung lintingan kertas berisi tembakau, menyesap sampai kepulan asap keluar dari mulutnya.