"Nah, begitu baru Menteri yang sangat baik. Mari bersulang." Mataya kembali mengajak Menteri hukum untuk bersulang bersama sebelum mengajaknya berbincang lebih lanjut.
'Perempuan sialan! Apa yang sebenarnya dia lakukan saat ini?!' batin Menteri hukum kembali memaki perbuatan Mataya yang sangat menyebalkan di matanya.
"Kenapa bermain-main denganku, wahai Ibu Menteri yang terhormat? Apa kau pikir karena aku lebih muda darimu kau dapat melakukan apapun untuk menekan pergerakanku? Atau kau menganggapku adalah orang yang mudah untuk diberikan pelajaran?" Mataya kembali menatap Menteri hukum lekat-lekat sambil pura-pura tersenyum.