"Rahasia tentang persidangan yang akan dilaksanakan besok. Itu semua perbuatanmu bukan yang membuat pihak kejaksaan memajukan tanggal persidangannya karena desakan dari Menteri hukum?" Benvolio kemudian menyeringai kepada Mataya.
Mataya tersenyum kecil menanggapi pertanyaan Benvolio. "Ternyata kau menyadarinya. Sejak kapan kau mulai menyadari itu, Benvolio?" Mataya kembali menyesap teh chamomilenya dengan perlahan.
"Sejak kau mengatakan bahwa Menteri hukum memiliki hubungan terlarang dengan kepala keluarga Cendana. Selain itu, diperkuat saat kau mengunjungi pelaku kejahatan di sel penjara dan ternyata sudah ditukar lebih dulu. Itu semua perbuatan Menteri hukum, bukan?"
'Prok … prok … prok ….'
Mataya menepuk tangan sembari memuji kepekaan Benvolio dalam menghadapi situasi. "Bravo, tidak heran kau menjadi detektif ternama."
"Tentu saja. Namun, apa tujuanmu memajukan waktu persidangan, Mataya? Bukankah waktumu menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya jika persidangan dimajukan?"