'Lucu sekali dia! Apa dia berpikir aku tidak seberguna serta setidak mampu itu untuk bersaing dengannya? Kenapa ucapannya seakan-akan merendahkan diriku dan menganggap diriku bukanlah saingannya?! Ingin kuhajar rasanya!' batin Kilorn menggerutu serta mengutuk perkataan simpati Kael yang lebih terdengar sebagai hinaan di telinganya.
"Jangan salah paham akan maksud dari ucapanku, Kilorn. Aku sama sekali tidak memandang dirimu rendah, sebaliknya aku mencoba mengerti bagaimana jika berada di posisimu. Maka dari itu aku menawarkan kesepakatan tersebut kepadamu. Bukan, lebih tepatnya sebuah permintaan," ujar Kael yang seperti tahu isi hati dari kembarannya tersebut dan juga berhasil menyadarkan Kilorn dari lamunannya.