"Syukurlah. Aku benar-benar berharap video tersebut palsu … jika tidak, aku tidak tahu harus bagaimana menyikapinya," jawab Vla sedikit cemas.
"Relax, Vla. Jangan terlalu di pikirkan sampai seperti itu. Aku akan membantumu mencari jalan keluarnya. Kau tidak sendirian, okay?" ujar Ahmed mencoba menenangkan Vla.
Vla mengangguk mengerti dan mengiyakan ucapan Ahmed. Dia kemudian berkata, "Terima kasih, Ahmed."
Callista yang masih berada di dalam ruangan Vla, merasa seperti dirinya tidak dilihat atau pun dirasakan kehadirannya. Dia sontak kembali memasang raut wajah kesal dan cemberut, tetapi dengan saksama menyimak percakapan antara Vla dan juga Ahmed.
"Tidak perlu sungkan, Vla. Oh, iya, ada hal yang ingin aku beritahukan padamu."
Vla mengernyitkan keningnya, "Silakan, Ahmed. Katakan saja. Aku akan mendengarkannya."
"Mengenai Kael …."
"Ada apa dengan Kael?" tanya Vla bingung dengan ucapan Ahmed yang menggantung.