Vla lalu segera melengos pergi meninggalkan Callista yang masih dalam posisi tiduran nya di salah satu sofa yang berada di dalam ruang tunggu. Vla tidak mau menunggu jawaban dari Callista yang tidak jelas dan bersikap tak acuh padanya.
Callista mengedarkan penglihatannya, memastikan perempuan yang sedari tadi mengoceh padanya sudah benar-benar pergi meninggalkannya.
"Pergi tinggal pergi. Untuk apa mengatakan padaku bahwa dia akan mengunjungi kantor tunangannya?! Dasar tukang pamer!" gerutu Callista tidak senang.
"Lagi pula kursus ku masih satu jam lagi, untuk apa menyuruhku terburu-buru seperti itu?! Menyebalkan! Rasanya ingin ku belah organ dalam perempuan itu! Ah, aku jadi teringat kegiatanku saat masih menjadi dokter bedah!" lanjutnya mengoceh pada dirinya sendiri.
Callista kemudian mengambil smartphone miliknya dari dalam saku celana jeansnya. Dia lalu mulai mencari tahu mengenai identitas wanita yang selalu mengoceh padanya itu.
***